Bekerja dengan mengandalkan kreativitas memang terlihat menyenangkan dan bersifat dinamis sesuai dengan proyek-proyek yang berbeda setiap harinya. Bagi seorang desainer grafis, tidak ada hari yang sama dalam hal pekerjaan. Setiap hari mereka mengerjakan hal berbeda yang menuntut ide dan kreativitas baru. Meski tampak menyenangkan, nyatanya mereka juga memiliki beragam tantangan yang tidak mudah. Berikut adalah ulasannya. 1. Kerap menghadapi creative burnoutBurnout merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu kelelahan dan stres akibat tekanan pekerjaan. Bagi para pekerja yang dituntut mengeksplorasi kreativitas mereka secara berulang-ulang, creative burnout merupakan sebuah tantangan besar yang harus dihadapi. Biasanya, mereka akan menyiasatinya dengan menjalani kesibukan lain. Selain mengatasi kelelahan, aktivitas yang beragam juga diharapkan akan melahirkan ide-ide baru. 2. Umpan balik yang burukMeski para desainer grafis bekerja dengan kreativitas, bukan berarti mereka dapat menuangkan ide-ide kreatif mereka sepenuhnya ke dalam karya. Hasil kerja mereka kerap dianggap buruk oleh klien dan mendapatkan banyak koreksi, misalnya dengan mengganti warna, menambah logo, mengubah font tulisan, dan lain sebagainya. Sering kali, permintaan revisi dari klien bertentangan dengan ide-ide mereka sebelumnya. 3. Desainer grafis dianggap pekerjaan yang mudah dan dihargai rendahTidak semua orang paham bahwa menciptakan sebuah karya tidak semudah melihat hasilnya. Setiap pekerja kreatif pasti pernah mengalami hal tidak menyenangkan terkait hal tersebut, yakni anggapan bahwa menggambar adalah pekerjaan yang mudah dengan bayaran yang tidak terlalu tinggi. Meski hal ini sangat menjengkelkan, seorang profesional harus mengesampingkan egonya dan menjelaskan bahwa karya seni yang baik harus dibuat dengan penuh effort. 4. Tenggat waktu yang mepetTidak jarang seorang desainer grafis mendapatkan pesanan dengan tenggat waktu yang mepet. Bekerja dengan dikejar waktu, hal ini justru membuat fokus mereka terpecah. Keadaan mungkin makin diperburuk ketika mereka sedang sulit mendapatkan ide-ide baru. Tidak heran, jika pekerja seni sering mengorbankan waktu istirahat untuk menyelesaikan pekerjaannya agar tidak melampaui tenggat yang diberikan. 5. Komunikasi tidak langsung berisiko pada kesalahpahamanBanyak desain grafis yang bekerja dari jarak jauh melalui platform ataupun aplikasi freelance yang tersedia di internet. Hal ini memungkinkan mereka mendapatkan klien dari berbagai negara sehingga komunikasi terjadi secara tidak langsung. Ini mungkin akan berisiko pada kesalahpahaman karena faktor bahasa yang berbeda. 6. Menuangkan banyak pemikiran dalam sebuah karyaDalam membuat sebuah karya, sejatinya seorang desainer grafis harus bisa menuangkan banyak hasil pemikiran di dalamnya. Hasil karya harus sesuai dengan aturan dasar dalam mendesain, brief dari pelanggan, dan kreativitas yang mereka miliki. Mereka dituntut memiliki keberanian untuk mencoba pendekatan yang berbeda, memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi dengan cepat, tetapi dengan tetap mengutamakan pentingnya melakukan pekerjaan dengan baik. 7. Persaingan yang ketatPekerjaan yang dinamis, mengandalkan kreativitas dan penuh tantangan adalah sesuatu yang menarik bagi milenial dan generasi Z. Itulah alasan mengapa dewasa ini makin banyak orang-orang yang berminat pada industri kreatif. |