Membuat sebuah desain tidaklah mudah, terutama bagi para pemula. Untuk menjadi desainer grafis banyak sekali perangkat lunak yang perlu dipelajari sampai menemukan perangkat lunak yang paling cocok dan paling nyaman digunakan. Perangkat lunak seperti Adobe Family dan Corel merupakan perangkat lunak yang akan cukup menyulitkan untuk pemula. Masalah instalasi perangkat lunak menambah kesulitan bagi para pemula untuk dapat belajar mengenai desain grafis dengan perangkat lunak tersebut. Beruntungnya teknologi saat ini sangatlah mendukung untuk para pemula dapat belajar desain grafis dengan lebih mudah. Banyak perangkat lunak tersedia gratis, bahkan tidak perlu melakukan instalasi. Kalaupun harus melakukan instalasi, Mobile Apps dari perangkat lunak desain grafis juga sudah banyak. Salah satunya adalah perangkat lunak buatan seorang wanita asal Australia bernama Melanie Perkins yang saat ini perangkat lunak tersebut kita kenal dengan nama Canva. Hampir semua orang sudah mengenal perangkat lunak desain yang satu ini. Pelajar atau mahasiswa, kreator konten, hingga pelaku UMKM sudah sering menggunakan Canva untuk keperluan desain mereka. Lalu mengapa mereka lebih memilih Canva dibanding perangkat lunak desain lainnya? Berikut jawabannya!
Tampilan Canva sangat ramah dan mudah dimengerti oleh para pengguna bahkan bagi pemula. Seperti saat kita bertamu di rumah orang, sang tuan rumah akan dengan ramah menanyakan, "Mau minum apa?" Nah, di halaman depan Canva, para pengguna seolah mendapat keramahan yang sama lewat pertanyaan, "What will you design?", "Mau desain apa?" Bersamaan dengan itu, kita akan langsung disuguhi dengan berbagai desain yang estetis sebagai "camilan". Bikin betah, deh. Ketika masuk lebih jauh untuk mendesain, kita akan mendapatkan "keramahan" berikutnya dengan istilah-istilah fitur yang sangat sederhana dan familiar. Ibarat bertamu, Canva itu layaknya tuan rumah yang nyambung kalau diajak ngobrol. Ini yang bikin first impression Canva jadi menarik. Salut, deh, sama UI/UX designer-nya!
Sekarang, kita lihat dari sisi "cemilannya". Ternyata ini menjadi keunggulan Canva dibanding tools desain lainnya. Berbeda dengan tools desain lain yang mengharuskan kita menambah elemen dari luar tools secara manual, Canva menyediakan banyak elemen siap pakai di dalamnya yang bisa langsung dimasukkan ke desain kita. Jadi, gak perlu capek-capek desain semua dari awal, deh! Cara memasukkannya pun cukup mudah. Tinggal klik tombol "element" lalu ketikkan keyword elemen apa yang diinginkan. Kemudian, pilih elemen yang akan dimasukkan. Gak nemu elemen yang cocok? Tenang, kamu bisa mencari ilustrasi terkait di internet dan menambahkannya secara manual dengan upload foto tanpa background di bagian "photos". Supaya lebih paham, kamu bisa langsung coba cek di Canva, ya.
Siapa, sih, yang gak suka gratisan? Sesuatu yang gratis selalu disukai banyak orang. Meskipun ada versi berbayarnya yaitu Canva Pro, Canva versi gratisan sudah cukup untuk bisa membuat desain yang menarik. Tinggal modal koneksi internet aja, guys. Tapi, kalau kamu mau fitur yang lebih lengkap, kamu bisa berlangganan Canva Pro dengan harga seperti tertera di gambar. Bahkan kalau kamu seorang pelajar atau tenaga kependidikan, kamu bisa mendapatkan Canva Pro GRATIS selama 6 bulan dengan bantuan Github. Lumayan, kan?
Kebanyakan tools desain hanya bisa diakses melalui laptop dan tidak kompatibel digunakan pada smartphone. Ini tentu cukup menyulitkan dikarenakan ukuran laptop yang besar dan berat sehingga kurang fleksibel untuk dibawa ke mana-mana. Belum lagi, masyarakat yang memiliki laptop jumlahnya lebih sedikit daripada yang memiliki smartphone. Canva menangkap masalah ini dan mengemas aplikasinya untuk bisa diakses melalui smartphone. Fitur aplikasi Canva di smartphone dengan di komputer/PC juga gak jauh beda, kok. Jadi bisa desain dimanapun dan kapanpun, deh!
Walaupun aplikasi Canva bisa di-install di smartphone, tak jarang dalam penggunaannya memakan ruang penyimpanan yang banyak sehingga memori HP pun penuh. Tapi tenang saja, karena Canva bisa diakses melalui laman canva.com. Gak perlu khawatir memori HP penuh, deh. Oh, ya, sebelum kamu mengakses Canva melalui web, pastikan kamu sudah uninstall aplikasi Canva di smartphone kamu, ya. Kalau gak, nanti pasti bakal terhubung lagi ke aplikasi Canva. Useless, dong. Nah, itu dia beberapa alasan kenapa Canva jadi andalan sejuta umat. Walaupun ada tools desain yang lain yang lebih bagus, Canva tetap jadi pilihan di hati. Emang sejatuh hati itu, ya, sama Canva. Eits, meskipun Canva mudah digunakan, untuk menghasilkan desain yang bagus tetap perlu skill desain yang mumpuni juga. Jadi, jangan lupa ningkatin skill desain kamu, ya! Tambah juga skill desain kamu dalam menggunakan tools desain lainnya. Biar suatu hari bisa jadi desainer grafis profesional. Kalau kamu, kenapa nyaman banget buat desain pakai Canva? Sumber : https://www.idntimes.com/ Info PMB : https://pmb.stekom.ac.id Kerjasama/Penerimaan Mahasiswa Baru, WA 24 jam : 081-777-5758 (081 jujuju maju mapan) IG : @universitassetekom TikTok : @universitasstekom FP : https://www.facebook.com/stekom.ac.id/ TWITTER : https://twitter.com/unistekom YOUTUBE : https://www.youtube.com/UniversitasSTEKOM |