Sejauh ini, fotografi fashion terbagi dalam beberapa jenis mulai dari katalog fotografi sampai editorial. Berikut artikelnya: 1. Katalog fotografi Fotografi katalog atau catalog photography adalah bentuk paling sederhana aliran fotografi fashion yang ada sekarang. Mengapa demikian? Karena mayoritas foto yang dihasilkan punya hubungan erat dengan pakaian. Dan katalog fotografi fokus pada pakaian itu sendiri. Disisi lain, banyak fotografer fashion yang mulai dari subgenre satu ini sebelum lanjut ke subgenre lain, fotografi mode misalnya. Lantas, apakah katalog fotografi itu sama dengan fotografi produk? Secara umum tidak, secara khusus Ya. Mengapa? Karena satu-satunya yang membedakan antara fotografi katalog dan fotografi produk ada pada model. Meski demikian, fokusnya tetap sama yakni pakaian. Untuk latar belakang foto biasanya polos putih atau abu-abu. Dan ada aksesoris minimal dan alat peraga lainnya yang dilibatkan. Model biasanya hanya berdiri tegak untuk memperlihatkan pakaian yang ia kenakan. Walau ada juga yang melakukan beberapa pose berbeda untuk memperlihatkan fitur dari pakaian yang dianggap menarik seperti saku atau jahitan. Masalah terbesar dalam fotografi katalog ada pada pencahayaan. Jadi, wajib untuk melibatkan pencahayaan yang baik tanpa menghilangkan tekstur dan warnanya. Untuk itu, sebaik mungkin untuk hindari pakai lampu dalam ruangan atau melakukan sesi pemotretan di malam hari. Keadaan ini pun melahirkan satu ciri khas penting dari fotografi katalog priduk yakni lookbook yang menggabungkan antara dua genre. Yakni fotografi gaya hidup atau lifestyle photography dan melibatkan model yang mengenakan pakai di lokasi otentik dalam kehidupan sehari-hari.
2. High Fashion Photography Berikutnya ada high fashion photography yang bisa didefinisikan sebagai fashion fotografi untuk sampul majalah atau buletin fashion. Sesi pemotretan genre ini tetap melibatkan model terkenal, dengan pakaian yang kadang dianggap berlebihan dan tidak realistis. Ini termasuk semua elemen yang terlibat didalamnya mulai dari gaya rambut yang tak biasa, pakaian yang agak nyetrik sampai lokasi foto tak lazim. Dan style ini punya tantangan sendiri bagi fotografer. Mulai dari pemilihan set lokasi, pencahayaan, modelnya, gaya rambut dan lain sebagainya. Jadi, keputusan sepenuhnya ada di tangan fotografer sebab harus bisa menyatukan kesan glamor dan unik sekaligus. Karena itu, mayoritas fotografer hanya ingin menampilkan suasana hati untuk mendapatkan hasil yang bagus.
3. Street Fashion Photography Fotografi mode jalanan atau street fashion photography, yang kadang juga disebut urban fashion, merupakan kebalikan dari high fashion yang sudah saya ulas diatas. Subgenre dari aliran ini pun ada banyak seperti alternative fashion-grunge dan hip-hop yang kemudian melahirkan street fashion mainstream. Apa yang ditampilkan dalam jenis fotografi fashion satu ini cukup beragam namun mayoritas produknya berupa pakaian yang dikenakan sehari-hari. Seperti jeans, kameja, hoodies dan lain sebagainya. Intinya, yang ditampilkan itu adalah gaun yang biasa dikenakan sehari-hari dan memperlihatkan kenyamanan saat dikenakan. Karena ambilnya dari di jalanan, biasanya fotografer mengambil set lokasi di jalan tanpa atau dengan menggunakan model. Tapi, jika ambilnya random, harus hati-hati dalam mengambil foto dan pastikan anda dapat izin dari orang yang diambil fotonya. Bahkan, dalam beberapa kasus, jika foto tersebut digunakan untuk tujuan komersial, diperlukan dokumen model release atau mungkin property rilis.
4. Editorial Fashion Photography
Terakhir ada fotografi mode editorial atau editorial fashion photography yang fokus untuk menceritakan kisah fashion. Biasanya, aliran ini dapat dengan mudah ditemukan dalam publikasi di majalah, surat kabar atau media massa lainnya. Artinya, foto tersebut dilengkapi dengan teks, yang menampilkan berbagai pesan, subjek dan item fashion secara kronologis dari waktu ke waktu. |