Minimalis identik dengan segala sesuatu yang simpel, fungsional, dan tertata rapi. Ini juga berhubungan dengan kemajuan teknologi. Mengutip pufikhomes.com, gaya interior minimalis adalah pendekatan desain yang ditandai dengan penghematan dalam dekorasi. Konsep desain ini bisa dicapai melalui penggunaan furniture fungsional dan benda-benda interior, bentuk geometris, serta kombinasi yang biasanya tidak lebih dari dua warna dasar. Minimalisme tidak bisa dilepaskan dari pemikiran terkenal seorang Ludwig Mies Van der Rohe, yaitu “Less is More”. Ia adalah salah seorang tokoh arsitektur modern dunia. Menurut sang Arsitek, yang lebih dikenal dengan sebutan “Mies,” untuk menciptakan “tulang” interior, ia banyak menggunakan bahan-bahan modern seperti baja industri dan juga kaca, sembari tetap menekankan pada ruang terbuka dan kesederhanaan. Mies percaya bahwa kesederhanaan dalam arsitektur adalah segalanya. Kesederhanaan ini berasal dari pengarugh yang sangat kuat dari gerakan Konstruktivisme Rusia. Konstruktivisme Rusia dikenal menggunakan arsitektur untuk memberi manfaat bagi masyarakat. Selain itu, sentimen kesederhanaan ini juga sangat cocok dengan mantra “less is more-nya.”
Konsep Modern Minimalis dalam Interior Banyak yang percaya bahwa konsep desain modern minimalis sangat erat dengan gaya minimalis karena prinsipnya yang meminimalisir penggunaan elemen-elemen non-fungsional. Tetapi, interpretasi terhadap konsep “Less is More” pada interior minimalis sebenarnya sangatlah luas dan bisa diaplikasikan pada berbagai elemen dan aspek desain interior itu sendiri. Pertanyaan pentingnya, seperti apa sebenarnya penampilan dari ruangan-ruangan dengan penerapan gaya minimalis?
1. Gaya Geometris ![]() Garis kuat menjadikan interior minimalis tetap menarik. Desainer biasanya banyak bereksplorasi dengan berbagai macam bentuk-bentuk, baik dari segi bentuk ruangan, bentuk furniture, hingga bentuk pola yang diterapkan pada interior. Namun, dalam konsep interior yang simpel ini, penggunaan bentuk-bentuk ini justru dibuat lebih sederhana. Eksplorasi bentuk lebih diutamakan pada ergonomi, kenyamanan, dan fungsi, bukan pada estetika desain.
2. Meminimalisir penggunaan perabotan ![]() Oleh sebab interior minimalis lebih mengutamakan fungsi, pertimbangkan untuk mulai mengurangi berbagai perabotan dengan fungsi pendukung yang dalam keseharian tidak terlalu sering digunakan. Konsep interior ini ‘hanya’ fokus pada penggunaan perabotan utama yang memang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas di ruangan tersebut. Misal, jika Anda memiliki sebuah kursi di sudut ruangan, tetapi pada kenyataannya kursi tersebut tidak pernah dipakai, hapus kursi tersebut dalam daftar perabotan pilihan.
3. Penggunaan warna-warna monokrom
Elemen warna merupakan salah satu elemen interior yang kerap menjadi senjata saat mengeksplorasi konsep modern minimalis. Namun, pemilihan perpaduan warna ini tidak mengacu pada unsur estetika, tetapi lebih mengutamakan pada tingkat kenyamanan dari ruangan itu sendiri. Pada akhirnya, jangan heran jika Anda menemui banyak sekali warna-warna netral seperti putih yang dominan pada konsep interior ini. ![]() 4. Utamakan Fungsi ![]() Hal yang satu ini merupakan esensi dari konsep less is more. Seperti telah disinggung sebelumnya, salah satu kunci dari konsep desain interior modern minimalis adalah pengutamaan pada aspek fungsional. Maka dari itu hindari bentukan desain dan penataan elemen ruangan yang tidak berdasarkan aspek fungsi dan peruntukannya.
Menyuntikkan elemen yang sama sekali tidak menambah atau menunjang fungsi dari ruangan sangat tidak direkomendasikan pada konsep desain interior ini.
|