Augmented reality dalam pendidikan adalah contoh penggunaan teknologi untuk memperkaya lingkungan belajar siswa. Augmented reality ( AR ) yang terkait dengan sumber daya pendidikan di kelas atau di ruang kelas virtual mendorong kreativitas, rasa ingin tahu, dan pembelajaran yang lebih interaktif.
Augmented reality dalam pendidikan: interaktivitas dengan lingkungan Teknologi ini telah digunakan untuk memperluas informasi lingkungan pendidikan secara real time . Ini dicapai dengan menggabungkan informasi digital dengan elemen lingkungan siswa atau dengan konten yang digunakan dalam e-Learning sebagai penolakan pendidikan . Apakah itu pendidikan anak atau orang dewasa, augmented reality menggabungkan kebaruan dan hiburan ke dalam proses pembelajaran. Dengan augmented reality dalam pendidikan, tujuannya adalah untuk "membenamkan" siswa dalam detail pelengkap suatu topik, melalui:
1. Hamparan grafis. 2. Gambar tiga dimensi. 3. Uraian yang menambah informasi siswa. 4. Komentar atau audio penjelasan. 5. Tautan atau hyperlink. 6. Video yang diaktifkan saat kamera perangkat (tablet atau smartphone) digunakan, menunjukkan bagian dari suatu elemen atau perilakunya. 7. Game dan dinamika di mana augmented reality dalam pendidikan mendapat manfaat dari faktor pendorong gamifikasi , kebaruan, dan hiburan. Augmented reality dalam pendidikan dan e-Learning Sebagai bagian dari tren teknologi education 3.0, augmented reality juga memiliki aplikasi dalam e-learning. Penggunaan augmented reality dibuktikan dalam lingkungan virtual melalui :
· Penanda disertakan dalam sumber daya pendidikan digital atau di ruang kelas virtual. Saat diaktifkan, mereka memberikan informasi tambahan atau mengundang siswa untuk melakukan suatu tindakan. · Rekreasi peristiwa bersejarah atau kunjungan virtual ke ruang budaya. · Pengayaan kelas melalui komponen augmented reality yang memungkinkan: · Amati bagaimana sebuah tanaman tumbuh dan bagaimana ia dirawat . · Gunakan cat sebagai elemen yang menyenangkan saat belajar. · Memudahkan pembelajaran komposisi tabel periodik. · Proyek kolaboratif di mana desain konten dengan augmented reality dibagikan dengan anggota komunitas siswa lainnya. Pilihan untuk menerapkan augmented reality dalam pendidikan Untuk menerapkan augmented reality dalam pendidikan Anda dapat menggunakan aplikasi seperti Layar, hewan AR Google atau Chromville Science. Untuk mengaktifkan realitas di kelas atau di lingkungan e-Learning, digunakan aktivator dan penanda augmented reality yang ditempatkan pada elemen atau objek tertentu. Pemicu dapat dimasukkan dan dikenali oleh: · Teks, baik kata atau frase. · Kode identifikasi (bar atau QR). · Data geolokasi. · Bentuk, gambar atau foto. · Benda berwujud, tipikal realita di kelas atau lingkungan pribadi siswa. Kamera dan aplikasi juga diperlukan untuk mengenali pemicu dan menampilkan informasi yang kaya. Komponen ini sudah ada di teknologi seperti ponsel atau tablet. Memiliki pemirsa augmented reality dan headphone meningkatkan pengalaman.
Jenis augmented reality dan kombinasi dengan teknologi lainnya Augmented reality dalam pendidikan dapat digunakan melalui implementasinya yang berbeda:
· Pengenalan realitas tertambah dari suatu elemen. · Berdasarkan tumpang tindih informasi. · Mengenali lingkungan atau berdasarkan geolokasi. · Melalui proyeksi di ruang dunia nyata. Selain itu, dapat dikombinasikan dengan teknologi dan pendekatan lain untuk mengembangkan pengalaman pendidikan yang lebih imersif, antara lain:
· Realitas maya. · Realitas campuran. · Internet untuk segala. · Kecerdasan buatan. · pembelajaran dimana-mana. · Pembelajaran seluler. · Flipped learning atau flipped classroom.
![]()
Manfaat AR dalam pendidikan Dimasukkannya augmented reality di kelas dan e-Learning mendorong pembelajaran yang lebih partisipatif dalam model pendidikan baru . Tecnológico de Monterrey juga menyoroti manfaat dari penerapan augmented reality dalam pendidikan :
1. Dorong dan perkuat perhatian. 2. Menghafal isi dan belajar melalui "pengalaman hidup". 3. Eksperimen praktis teori, simulasi proses dan integrasi konsep dengan aplikasinya. 4. Personalisasi pembelajaran, mengindividualisasikan pengalaman pelatihan sesuai dengan kecepatan siswa atau minat mereka. 5. Pemantauan pembelajaran, dengan merekam informasi tentang rute yang diambil oleh siswa dan unsur-unsur yang berinteraksi dengan mereka.
Sebagai bagian dari prinsip pendidikan 3.0, augmented reality adalah teknologi yang bermanfaat bagi siswa dan guru. Ini karena memperluas cakupan kemampuan visualisasi manusia kita. Selain mendukung pemahaman dengan melapiskan informasi tambahan dengan kenyataan. Augmented reality dalam pendidikan mempromosikan pembelajaran mandiri, eksplorasi, inovasi dan penemuan, menjadikan pengalaman belajar sebagai proses yang memotivasi. |