1. Peralatan Kamera Melakukan pemotretan jalanan membutuhkan perlengkapan kamera yang dapat mengabadikan momen dengan jelas. Oleh karena itu, pilihlah kamera dengan pengaturan ISO yang memadai. Terlebih jika Anda suka memotret di suasana malam hari. Gunakan jenis lensa yang cepat agar cahaya dapat masuk ke dalamnya. Pilih lensa dengan bukaan dan diameter yang besar Ada juga beberapa fotografer yang lebih memilih menggunakan lensa wide agar cakupan area foto lebih luas. Adapun beberapa jenis lensa yang dapat digunakan antara lain.
Lensa 35 mm Lensa ini merupakan pilihan yang tepat ketika Anda menginginkan kecepatan rana yang lebih tinggi. Bukaan maksimal untuk lensa ini biasanya f/1.4.
Lensa 50 mm Lensa ini banyak digunakan fotografer jalanan saat mengabadikan suasana malam. Terdapat beberapa pilihan bukaan lensa, diantaranya f/1.8, f/1.4, dan f/1.2.
Lensa 85 mm Lensa ini juga kerap kali dipilih untuk kegiatan fotografi jalanan. Namun masih diperlukan peningkatan ISO agar hasil foto lebih baik. Lensa jenis ini memiliki kecepatan rana yang lebih cepat dan fokus yang lebih panjang.
Tripod Tripod juga merupakan peralatan pendukung untuk keperluan fotografi, termasuk street fotografi. Penggunaan tripod dapat membantu Anda terhindar dari guncangan dan getaran. Termasuk saat genggaman tangan tidak stabil.
2. Pengaturan Kamera Setelah peralatan sudah disiapkan, berikutnya menyesuaikan pengaturan kamera untuk mulai memotret. Pilih mode A/Av (Aperture Priority) atau S/TV (Shutter Priority) untuk pengaturan termudah dan tercepat bagi pemula. Agar momen yang ditangkap sesuai keinginan, terdapat tiga unsur penting yang harus diperhatikan.
Aperture Pengaturan aperture berguna untuk menangkap cahaya yang masuk pada lensa agar bidikan objek hasilnya bagus. Sesuaikan aperture berdasarkan kebutuhan cahaya terhadap gambar.
Kecepatan Shutter Mengatur shutter speed untuk membekukan aksi serta menghindari guncangan kamera. Pemilihan kecepatan rana bisa mengaburkan gerakan yang timbul sewaktu-waktu.
ISO Pengaturan ISO kamera diperlukan untuk menghindari noise yang masuk ke dalam lensa. ISO akan mempengaruhi hasil foto Anda. Perlu diketahui, ada orang yang menginginkan efek natural dan ada pula yang menyukai tampilan bersih tanpa noise. Jenis noise yang bisa timbul pada pengambilan gambar di malam harus yaitu debu yang berterbangan maupun binatang kecil. Pengaturan ISO yang bisa dipilih berbeda-beda, namun ISO 3200 dirasa sudah cukup.
3. Menentukan Sumber Cahaya Sumber cahaya sangat penting untuk mendukung hasil foto. Anda bisa menggunakan cahaya yang ada di sekitar lokasi pengambilan gambar, misalnya cahaya jendela toko, lampu jalanan, atau kios di malam hari. Kecuali jika Anda ingin mengambil gambar siluet, maka sumber cahaya hanya diperlukan pada subjek utama. Sebaiknya hindari cahaya terang di background karena dapat menghalangi titik fokus. Sumber cahaya juga bisa berasal dari flash camera. Namun disarankan untuk menggunakan flash off-camera.
4. Bidik Momen dengan Cerita Hasil foto yang menarik tidak cukup, terkadang diperlukan cerita di baliknya. Jangan lupa untuk memperhatikan objek yang ingin difoto. Apabila Anda masih bingung hendak memotret objek apa, coba tangkap gambar di sekitar. Misalnya pelanggan yang mengambil makanan, orang yang menikmati musik pengamen jalanan, pedagang yang melayani pembeli, dan lain-lain.
Jenis noise yang bisa timbul pada pengambilan gambar di malam harus yaitu debu yang berterbangan maupun binatang kecil. Pengaturan ISO yang bisa dipilih berbeda-beda, namun ISO 3200 dirasa sudah cukup.
3. Menentukan Sumber Cahaya Sumber cahaya sangat penting untuk mendukung hasil foto. Anda bisa menggunakan cahaya yang ada di sekitar lokasi pengambilan gambar, misalnya cahaya jendela toko, lampu jalanan, atau kios di malam hari. Kecuali jika Anda ingin mengambil gambar siluet, maka sumber cahaya hanya diperlukan pada subjek utama. Sebaiknya hindari cahaya terang di background karena dapat menghalangi titik fokus. Sumber cahaya juga bisa berasal dari flash camera. Namun disarankan untuk menggunakan flash off-camera.
4. Bidik Momen dengan Cerita Hasil foto yang menarik tidak cukup, terkadang diperlukan cerita di baliknya. Jangan lupa untuk memperhatikan objek yang ingin difoto. Apabila Anda masih bingung hendak memotret objek apa, coba tangkap gambar di sekitar. Misalnya pelanggan yang mengambil makanan, orang yang menikmati musik pengamen jalanan, pedagang yang melayani pembeli, dan lain-lain. Jenis noise yang bisa timbul pada pengambilan gambar di malam harus yaitu debu yang berterbangan maupun binatang kecil. Pengaturan ISO yang bisa dipilih berbeda-beda, namun ISO 3200 dirasa sudah cukup.
3. Menentukan Sumber Cahaya Sumber cahaya sangat penting untuk mendukung hasil foto. Anda bisa menggunakan cahaya yang ada di sekitar lokasi pengambilan gambar, misalnya cahaya jendela toko, lampu jalanan, atau kios di malam hari. Kecuali jika Anda ingin mengambil gambar siluet, maka sumber cahaya hanya diperlukan pada subjek utama. Sebaiknya hindari cahaya terang di background karena dapat menghalangi titik fokus. Sumber cahaya juga bisa berasal dari flash camera. Namun disarankan untuk menggunakan flash off-camera.
4. Bidik Momen dengan Cerita Hasil foto yang menarik tidak cukup, terkadang diperlukan cerita di baliknya. Jangan lupa untuk memperhatikan objek yang ingin difoto. Apabila Anda masih bingung hendak memotret objek apa, coba tangkap gambar di sekitar. Misalnya pelanggan yang mengambil makanan, orang yang menikmati musik pengamen jalanan, pedagang yang melayani pembeli, dan lain-lain.
5. Perhatikan Latar Belakang Objek Utama Pengaturan terhadap latar belakang sangat diperlukan jika Anda ingin memfokuskan objek di jalanan sebagai yang utama. Gunakan angle kamera yang sesuai agar hasilnya sesuai dengan kesan yang ingin diceritakan. Anda juga bisa menggunakan efek bokeh atau garis terkemuka untuk menciptakan latar belakang foto yang baik.
6. Gunakan Teknik Fotografi Ada beberapa teknik fotografi yang bisa dilakukan untuk aliran fotografi jalanan, yaitu sebagai berikut: Bokeh: digunakan untukmenghasilkan foto yang tidak fokus di background. Minimalisme: teknik untuk menyederhanakan sisa bingkai jika objek tersebut memiliki subjek, cerita, dan konteks. Leading lines: teknik ini dapat digunakan untuk mencari garis foto secara natural. Low key: bisa digunakan jika objek foto suasananya kurang cerah sehingga kemungkinan gambar menjadi hitam. Teknik ini digunakan agar subjek bisa lebih terfokus dan cahaya yang diekspos tampak lebih alami.
|