Buku elektronik dalam bahasa Indonesia disingkat dengan istilah bukel, sementara dalam bahasa Inggris disingkat dengan istilah ebook alias electronic book. 

Kehadiran buku elektronik menjadi solusi sekaligus alternatif dalam dunia literasi, sebab memberi kemudahan untuk mengakses karya tulis berbasis digital. Supaya lebih maksimal dalam memanfaatkan maupun membuatnya, maka kenali dulu seluk beluk buku elektronik. 

Apa Itu Buku Elektronik?

Buku elektronik atau bukel adalah buku yang berbentuk elektronik atau digital. Jika secara umum buku konvensional dicetak di media kertas sehingga ada fisiknya. 

Pada buku elektronik tidak dicetak di media kertas dan tidak memiliki fisik. Buku elektronik ini berbentuk digital dengan format dokumen tertentu yang hanya bisa dibuka di perangkat elektronik seperti komputer dan smartphone. 

Format buku elektronik menentukan aplikasi pembaca buku elektronik yang perlu diinstal pembaca ke perangkat. Misalnya, pembaca mendapatkan buku elektronik dalam format PDF kemudian ingin dibaca di smartphone. 

Maka pembaca perlu menginstal aplikasi PDF Reader atau pembaca format PDF tersebut sehingga bisa dibuka dan dibaca isinya. Buku elektronik membutuhkan perangkat elektronik dan aplikasi untuk membuka sehingga bisa dibaca sampai tuntas. 

Sedikit ribet? 

Jika memahami apa itu buku elektronik pada masa awal pemanfaatannya mungkin merasa ribet. Namun, mengingat masyarakat era sekarang sangat familiar dengan perangkat elektronik maka buku elektronik ini menjadi pilihan menarik. 

Sehingga mereka bisa tetap membaca buku atau mungkin artikel yang disukai melalui perangkat yang berperan krusial dalam hidup mereka, misalnya smartphone. Sehingga masyarakat era sekarang menilai buku elektronik lebih praktis dan sesuai keseharian. 

Tujuan Dibuatnya Buku Elektronik 

Buku elektronik ternyata sudah ada sejak zaman dimana perangkat komputer pertama kali ditemukan. Tentu saja pada masanya, buku elektronik tidak sebaik dan sefleksibel sekarang sehingga kalah populer. 

Apalagi di tahun-tahun 1950-an komputer dan internet adalah hal asing dan membutuhkan biaya tinggi untuk memiliki dan mengaksesnya. Berbeda dengan masa sekarang. Buku elektronik kemudian terus berkembang dan kemudian bisa digunakan untuk beberapa hal. 

Secara umum, pembuatan buku elektronik sendiri memiliki sejumlah tujuan khas berikut ini: 

1. Mempermudah Pembuatan Buku 

Tujuan pertama buku elektronik dibuat adalah untuk mempermudah pembuatan buku. 

Kenapa? Sebab ternyata dalam proses pembuatan buku ada tahapan sangat panjang. 

Selesai naskah diedit dan di desain layout maupun sampul kemudian dicetak yang memakan waktu lama. Maka buku elektronik menjadi ide untuk mengatasi proses panjang tersebut agar buku mudah dibuat dan tersedia semakin banyak di pasaran. 

2. Menghemat Biaya Pembuatan Buku 

Tujuan kedua dari pembuatan apa itu buku elektronik adalah untuk menghemat biaya pembuatan buku. Proses cetak naskah buku ke media kertas ternyata membutuhkan biaya tidak sedikit. Hal ini kemudian mempengaruhi harga buku di pasaran. 

Membantu menghemat biaya pembuatan buku maka disuguhkan alternatif buku elektronik yang tidak melewati proses cetak. Alhasil, pembuatan buku semakin cepat dan ekonomis. Inilah alasan buku elektronik bisa lebih murah dibanding buku cetak. 

3. Mempermudah Proses Belajar Mengajar 

Tujuan berikutnya dari pembuatan buku elektronik adalah untuk mempermudah proses belajar mengajar. Pasalnya dengan format buku yang digital maka memudahkan guru dan dosen membagikan buku materi ke peserta didik. 

Di kalangan peserta didik pun, baik pelajar dan mahasiswa dengan buku elektronik mereka bisa belajar secara fleksibel. Misalnya membaca buku untuk tujuan belajar sambil rebahan di kasur atau kursi sofa. Lebih santai tapi belajar tetap efektif. 

4. Melindungi Penyebaran Informasi 

Tujuan dibuatnya buku elektronik yang terakhir adalah untuk melindungi penyebaran informasi. Kok bisa? 

Jadi, buku elektronik ini bisa disetting atau diatur agar ada password atau kode unik yang melindunginya. 

Siapa saja yang ingin membaca informasi di dalamnya wajib memasukan kode unik sebagai password tersebut. Sehingga informasi penting hanya bisa diakses oleh mereka yang diberi akses berupa password yang tentu lebih terjamin keamanannya. 

Kelebihan yang Dimiliki dari Buku Elektronik 

Buku elektronik kini tampil semakin atraktif, tidak hanya berupa dokumen digital yang tampak polos. Tapi juga bisa tampil seperti buku cetak lengkap dengan sampul dan cara baca dengan membuka halaman berikutnya lewat fitur geser. 

Peminat buku elektronik semakin banyak dari waktu ke waktu karena memang ada banyak kelebihan yang ditawarkan dibanding buku cetak. Berikut adalah kelebihan tersebut: 

1. Lebih Ringkas 

Memahami apa itu buku elektronik membantu mendapatkan sumber literasi yang ringkas sebab bentuknya kompak. Yakni berbentuk elektronik tanpa fisik yang bisa dimasukan ke perangkat dan dibawa kemana saja ketika bepergian. 

Sehingga buku elektronik ini lebih mudah dan nyaman dibawa kemana-mana sekaligus bisa dibaca kapan saja dan dimana saja. Selama ada perangkat elektronik yang mendukung untuk mengaksesnya. 

2. Lebih Awet 

Tidak seperti buku cetak yang rawan dimakan kutu buku sehingga berlubang dan juga rentan terhadap air yang membuatnya kusut bahkan luntur tak bisa dibaca lagi. Buku elektronik kebal dari semua serangan tersebut karena tidak memiliki fisik. 

Hal ini yang membuatnya disukai banyak orang karena cenderung awet dan dijamin bisa diwariskan tanpa perlu repot merawatnya. Jadi, jika ingin punya buku yang berumur panjang dan bisa diwariskan, buku elektronik jawabannya. 

3. Lebih Murah 

Jika diperhatikan harga dari buku elektronik lebih terjangkau dibandingkan buku cetak. Hal ini menjadi kelebihannya, sebab buku elektronik tidak ada proses cetak sehingga biaya produksi ringan dan membuat harganya lebih terjangkau. 

Kehadiran buku elektronik di ranah literasi digital membantu semua kalangan mengakses buku berkualitas. Apalagi sifatnya yang mudah dibagikan, maka seseorang bisa meminjam tanpa perlu dikembalikan. 

Sebab ketika dikirimkan artinya sudah diberi gratis. Meskipun begitu, jika memang ada anggaran sebaiknya membeli buku elektronik original. Sebagai bentuk penghargaan terhadap penulisnya dan memberi motivasi agar aktif menulis. Sehingga di masa mendatang semakin banyak buku berkualitas tersedia di pasaran. 

4. Lebih Ramah Lingkungan 

Kelebihan berikutnya dari apa itu buku elektronik adalah ramah lingkungan. Kenapa? Alasan utamanya adalah tidak perlu dicetak di media kertas dimana kertas ini merupakan produk olahan dari batang pohon. 

Semakin sedikit penggunaan kertas, maka semakin sedikit pohon yang ditebang. Hal ini akan mendorong penghijauan dan menjaga wilayah hutan tadah hujan dan penyedia oksigen gratis di muka bumi. 

Kekurangan yang Perlu Diperhatikan 

Meskipun kaya akan segudang kelebihan, buku elektronik ternyata juga punya beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Diantaranya adalah: 

  • Tidak dapat dipegang, faktanya banyak orang lebih suka menggenggam buku dibanding smartphone sehingga banyak yang bertahan dengan buku cetak. 

  • Ukuran huruf kecil, sifatnya yang elektronik membuat ukuran huruf mengikuti ukuran layar perangkat. Jika memakai komputer masih normal, tetapi jika memakai smartphone layar 4 inchi bisa jadi perlu memicingkan mata saat membaca. 

  • Menurunkan kualitas mata, sebab perangkat elektronik diketahui mengeluarkan radiasi dari cahayanya dan berdampak pada kesehatan indera penglihatan. 

Dengan beberapa penjelasan mengenai apa itu buku elektronik di atas, maka bisa menentukan apakah akan memilih buku elektronik atau buku cetak biasa? Semua tentu punya kelebihan dan kekurangan sendiri. 

Cara Membuat Buku Elektronik

Berhubung di masa sekarang masyarakat lebih umum menggunakan smartphone untuk berbagai aktivitas sehari-hari. Maka pamor buku elektronik terus menanjak, karena membuatnya bisa dibaca kapan saja oleh pengguna smartphone. 

Tidak heran jika banyak penulis mulai mempertimbangkan untuk menerbitkan tulisannya secara elektronik. Baik diterbitkan secara mandiri (self publish) maupun dengan bantuan penerbit profesional dan resmi. 

Berhubung tidak ada fisik karena tidak dicetak di media kertas, maka proses pembuatannya juga berbeda dengan buku konvensional. Berikut detailnya: 

1. Menyiapkan Dokumen Buku 

Tahap pertama dalam membuat buku elektronik adalah menyiapkan file buku dalam bentuk dokumen. Paling umum adalah dokumen Ms Word, baik yang diketik di Ms Word langsung maupun yang diunduh dari Google Document. 

Pastikan seluruh naskah sudah selesai, yakni dari bab awal sampai akhir. Tidak ketinggalan adalah menyiapkan sampul buku tersebut. Kemudian pastikan juga sudah mencakup halaman awal dan halaman akhir. 

Halaman awal ini seperti kata pengantar, daftar isi, dan lain sebagainya sebagaimana sebuah buku yang diterbitkan ke pasaran. Sementara halaman akhir mencakup biodata penulis, daftar pustaka jika ada, dan sebagainya. 

2. Import File Buku ke Aplikasi Pembuat Buku Elektronik 

Tahap kedua dalam cara membuat buku elektronik adalah meng-import file dokumen buku yang sudah selesai dikerjakan ke dalam aplikasi khusus. Yakni aplikasi pembuat buku elektronik. 

Jadi, untuk bisa membuat buku elektronik yang memiliki desain seperti buku cetak akan tetapi tidak berfisik. Diperlukan aplikasi pihak ketiga yang membantu mengubah buku dari dokumen biasa menjadi buku elektronik yang enak dibaca. 

Misalnya sudah menyatu dengan sampul, ada keterangan halaman buku, dan lain sebagainya. Pilihannya sendiri banyak dan silahkan memilih yang dirasa paling sesuai. 

Meskipun aplikasinya banyak akan tetapi prinsipnya sama. Yakni dimulai dengan meng-import file dokumen naskah buku kemudian diubah menjadi desain buku elektronik secara umum. 

Dalam prosesnya, bisa dilakukan editing misalnya memasukan infografik, menyisipkan gambar, mengatur halaman tertentu untuk mengganti huruf, dan lain sebagainya. 

3. Mengisi Metadata Buku 

Tahap berikutnya adalah mengisi metadata buku, apa itu? Metadata buku pada dasarnya ada seluruh identitas buku yang mencakup juga identitas penulisnya. Jadi di dalam aplikasi pembuat buku elektronik ada menu ini. 

Biasanya memiliki keterangan “Metadata Editor”, silahkan dipilih kemudian akan muncul halaman pengaturan. Sekaligus ada beberapa kolom yang perlu diisi seperti judul buku, deskripsi singkat buku (sinopsis), biodata penulis, dan lain-lain. 

4. Memasukan Cover Buku 

Berikutnya adalah memasukan cover buku yang juga termasuk ke dalam tata cara membuat buku elektronik. Jadi, di tahap sebelumnya pastikan sudah menyiapkan cover buku dalam format digital. Misalnya format JPG atau JPEG. 

Desain cover buku bisa dibuat memakai aplikasi desain grafis seperti Corel Draw atau mungkin Photoshop. Selain dibuat sendiri bisa juga memesan dari jasa desain profesional, mengenai harga bisa dikonsultasikan dulu. 

Jika cover sudah siap, silahkan masukkan ke dalam aplikasi pengubah buku elektronik. Sehingga nantinya akan dijadikan satu dengan file dokumen isi naskah yang sudah di-import sebelumnya. 

5. Simpan dan Konversikan 

Tahap akhir adalah menyimpan file buku elektronik yang sudah berhasil diubah. Caranya dengan menekan tombol atau fitur penyimpanan yang disediakan aplikasi. Kemudian pilih format yang diinginkan untuk proses konversi, apakah dibuat PDF, HTML, atau yang lainnya. 

Jika penulis buku elektronik ingin menerbitkan bukunya ke penerbit resmi, maka biasanya hanya akan diminta mengirimkan file naskah dalam format Ms Word. Bisa juga format jenis lain sesuai kebijakan penerbit. 

Sehingga proses pengubahan ke tampilan buku elektronik dilakukan pihak penerbit tersebut, penulis tinggal duduk manis. Adakah biaya? Jika menerbitkan ke penerbit mayor biasanya tanpa biaya, jika ke penerbit indie biasanya ada biaya. Namun dijamin hemat karena tanpa proses cetak. 

Pilihan Aplikasi Pembuat Buku Elektronik 

Membantu para penulis untuk menerapkan cara membuat buku elektronik yang sudah dijelaskan, maka perlu mengenal sejumlah aplikasi pembuat buku elektronik. Berikut beberapa rekomendasi atau pilihannya: 

1. Sigil 

Pilihan yang pertama adalah aplikasi Sigil, yaitu aplikasi pengubah buku elektronik berbasis gadget. Sehingga sifatnya adalah aplikasi mobile yang perlu diunduh lalu di instal ke gadget, seperti tablet dan smartphone. 

Sigil menyediakan proses pengubah buku elektronik yang praktis dengan fitur yang bisa dikatakan sudah lengkap. Hanya saja format buku elektroniknya baru HTML dan ePUB. Selain itu hanya untuk gadget berbasis Android dan iOS. 

2. Calibre 

Pilihan kedua adalah aplikasi Calibre, yang merupakan aplikasi pengubah buku elektronik untuk perangkat dengan sistem operasi Windows, iOS, maupun Linux. Aplikasi ini menyediakan format buku elektronik terlengkap.

Hanya saja belum mendukung penggunaan di perangkat berbasis Android, alias smartphone Android. Oleh sebab itu, aplikasi ini umum digunakan pengguna iOS, Linux, dan Windows saja. 

3. ePUBee Maker 

Aplikasi ePUBee Maker juga termasuk aplikasi pengubah buku elektronik dan diketahui memiliki format yang beragam. Begitu juga dengan bentuk konversinya, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan para penulis. 

Lewat aplikasi ini, para penulis buku elektronik bisa menggunakan perangkat apapun. Baik komputer maupun smartphone dengan sistem operasi apa saja. Tidak heran jika aplikasi ini banyak digunakan karena kelebihan satu ini. 

4. Mobipocket Creator 

Pilihan atau rekomendasi terakhir untuk aplikasi yang membantu menerapkan cara membuat buku elektronik adalah Mobipocket Creator. Aplikasi ini juga banyak digunakan penulis yang ingin menerbitkan buku elektronik secara mandiri. 

File dokumen buku elektronik yang bisa dimasukan cukup beragam dan kemudian bisa dikonversi dalam format PRC. Sehingga cocok untuk menerbitkan buku-buku ke marketplace maupun bekerja sama dengan penerbit resmi. 

Setiap aplikasi pengubah buku elektronik memiliki tampilan dan fitur yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, silahkan memilih aplikasi yang paling mudah dan fitur paling lengkap. Sehingga menerapkan cara membuat buku elektronik bisa lebih lancar tanpa hambatan. 


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved