Seni tinggi atau high art digunakan untuk menggambarkan karya seni yang dianggap mencapai puncak estetika, produksinya "menantang" dan tidak bisa diakses oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. Seni rendah atau low art, diartikan sebagai seni yang menyenangkan (secara estetika), tidak menantang dalam hal produksi karena bisa diproduksi banyak dan cepat, tanpa perlu latihan yang keras, pengetahuan yang mumpuni, lalu seniman penciptanya akan terkenal (secara budaya), mengedepankan "rasa", kurang teknik, dan bisa diakses oleh masyarakat kelas menengah ke bawah, baik secara intelektual maupun penghasilan. Menurut Clifford Geertz (1994) penilaian ini bersifat subyektif. Ada otoritas seperti kekuasaan, yang mampu mengarahkan mana karya yang bisa masuk kategori high art. Kategori tersebut telah direkonstruksi untuk kepentingan tertentu, yang menjadikan nama-nama tertentu muncul ke permukaan dengan karyanya yang dimasukkan dalam kategori high art. Karya tersebut mendapatkan review yang sangat bagus, mengedepankan teknik, tidak populer dan sulit dimengerti oleh orang awam. Ditambah lagi, karya itu hanya "beredar" di tempat-tempat yang status sosialnya tinggi, misalnya di antara kaum intelektual, kalangan atas, rombongan seniman dan sebagainya. Sedangkan Low art sangat populer dan diketahui oleh banyak orang, semua kalangan. Seniman dan karyanya menjadi sesuatu yang mudah ditemukan di mana saja. Di Indonesia, seni bisa muncul sebagai "pelengkap", seni tari digunakan sebagai pembuka atau penyambut tamu dalam sebuah acara yang digelar pemerintahan dari level desa sampai negara. Seni tari tertentu yang dulunya hanya dipertontonkan pada kaum bangsawan, menjadi seni tari yang bisa dipertontonkan pada siapa saja. Seorang penari akan berlatih setiap hari, membentuk tubuhnya demi kesempurnaan estetika. Pengkategorian seni menjadi high art dan low art di Indonesia menjadi sangat kabur, maka pengkategorian macam itu tidak berlaku.Gambar : Fallen Last Supper Bad Guys oleh Ylli Haruni (fineartamerica.com) Harga orisinilnya mencapai 1/4 Milyar Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} |