Desain yang berpusat pada manusia (HCD) adalah filosofi desain yang berfokus pada kebutuhan pengguna atau pelanggan. Pendekatan ini menempatkan pengguna di pusat proses desain, dan semua keputusan dibuat dengan mempertimbangkan pengguna. Tujuan dari desain yang berpusat pada manusia adalah untuk menciptakan produk dan pengalaman yang mudah digunakan dan menyenangkan bagi pengguna. Tujuan HCD adalah untuk menciptakan produk, layanan, dan lingkungan yang ramah pengguna dan memenuhi kebutuhan orang-orang yang akan menggunakannya. HCD adalah bidang yang relatif baru, dan asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke hari-hari awal desain industri. Pada awal 1900-an, desainer industri mulai fokus pada kebutuhan orang-orang yang akan menggunakan produk yang mereka rancang. Ini adalah pergeseran dari fokus sebelumnya pada kebutuhan pabrikan atau orang-orang yang akan menjual produk. Selama pertengahan abad ke-20, HCD mulai terbentuk sebagai bidang studi formal. Pada 1950-an, sekelompok desainer dan insinyur di Massachusetts Institute of Technology (MIT) mulai bereksperimen dengan cara-cara baru dalam merancang produk dan layanan yang akan lebih ramah pengguna. Mereka menyebut pendekatan baru ini sebagai "desain yang berpusat pada manusia." Pada 1970-an dan 1980-an, HCD menjadi lebih dikenal luas dan mulai digunakan di berbagai bidang, seperti arsitektur, perencanaan kota, dan desain produk. Konsep modern desain yang berpusat pada manusia pertama kali diperkenalkan oleh Don Norman dan Bill Moggridge pada awal 1990-an. Don Norman adalah seorang ilmuwan kognitif, desainer, dan konsultan bisnis Amerika. Dia adalah salah satu pendiri dan direktur Nielsen Norman Group. Dia juga seorang profesor di University of California, San Diego. Penulis Buku The Design of Everyday Things Bill Moggridge adalah seorang desainer industri, pendidik, dan penulis Inggris. Dia adalah salah satu pendiri perusahaan desain global IDEO, dan perancang komputer laptop pertama, GRiD Compass 1101. Empat Fase Kunci Desain yang Berpusat pada Manusia adalah penelitian, ide, pembuatan prototipe, dan pengujian. 1. Riset: Fase pertama dari desain yang berpusat pada manusia adalah penelitian. Fase ini melibatkan pemahaman kebutuhan pengguna dan bisnis. Ini juga melibatkan pemahaman keadaan produk atau layanan saat ini dan lanskap kompetitif. 2. Ide: Fase kedua dari desain yang berpusat pada manusia adalah ideation. Fase ini adalah tentang menghasilkan ide. Bertukar pikiran tentang berbagai solusi potensial untuk masalah yang ingin di ecahkan. 3. Pembuatan prototipe: Fase ketiga dari desain yang berpusat pada manusia adalah pembuatan prototipe. Fase ini adalah tentang mengambil ide-ide dan mengubahnya menjadi prototipe. Prototipe adalah versi kasar dari produk atau layanan yang dapat uji dengan pengguna. 4. Pengujian: Fase keempat dan terakhir dari desain yang berpusat pada manusia adalah pengujian. Fase ini adalah tentang mendapatkan umpan balik dari pengguna. Uji prototipe dengan pengguna nyata untuk mendapatkan umpan balik mereka. Norman membahas sejarah desain, dimulai dengan hari-hari awal industrialisasi. Dia berbicara tentang bagaimana produksi massal barang menyebabkan kebutuhan akan desain yang lebih baik, dan bagaimana bidang desain telah berkembang dari waktu ke waktu. Ia juga membahas beberapa tantangan yang dihadapi desainer, seperti menciptakan produk yang estetis dan fungsional. John M. Carroll membahas berbagai cara untuk merancang sistem yang lebih user-friendly dan efektif. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan pendekatan yang berpusat pada pengguna, yang melibatkan perancangan sistem dengan mempertimbangkan pengguna. Ini berarti dengan mempertimbangkan kebutuhan, keinginan, dan kemampuan pengguna saat merancang sistem. Cara lain untuk mencapai sistem yang berpusat pada manusia adalah dengan menggunakan pendekatan desain partisipatif, yang melibatkan melibatkan pengguna dalam proses desain. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memberikan masukan dan umpan balik tentang sistem, yang dapat membantu membuatnya lebih ramah pengguna. |