Berfikir desain adalah pendekatan humanis pada inovasi yang bertujuan untuk mewujudkan model-model ide-ide kreatif dan bisnis yang efektif dengan memfokuskan pada kebutuhan manusia. Ide dasar dibalik berfikir desain adalah inovasi dari hasil penerapan pendekatan dan metode desainer pada pengembangan inovasi, sistematika dan analisis kelayakan dan pertimbangan ekonomis, tepat seperti penelitian.
Desainer memulai pekerjaannya dengan mendata permasalahan pelanggan dan mempertimbangkannya dari sudut pandang target audien. Berdasarkan pengetahuan awal, desainer mengembangkan idenya yang berorientasi pada pengguna, memvisualisasikan solusi kreatifnya pada tahap awal, kemudian mulai membuat prototipe. Tahap berikutnya adalah meminta umpan balik pada pelanggan dan mengubah konsep berdasarkan informasi dari pelanggan tersebut. Tahap demi tahap desainer melakukan pendekatan untuk memperoleh solusi terbaik untuk traget penggunanya. Pendekatan dan penambahan metode desain individual dilakukan dalam kerangka yang berfungsi untuk menganalisa kelayakan dan keberlangsungan ekonomis selama proses pengembangan produk. Seperti halnya penelitian, langkah awal adalah menentukan tujuan, membuat asumsi dan melakukan uji terhadap asumsi tersebut dengan bantuan pengamatan dan survey yang menyatakan validitasnya.
Proses berfikir desain yang pertama adalah menganalisa masalah, dalam teknis bisa menggunakan What dan Why. What apa masalahnya dan Why mengapa hal ini menjadi masalah. Langkah kedua yaitu memberikan solusi yang spesifik kemudian mengujinya. Secara teknis langkah kedua dapat digunakan bantuan How, How bagaimana masalah yang muncul bisa terselesaikan. Dalam proses tersebut tesusun menjadi dua fase, yang pertama adalah fase pembedaan, bisa dilakukan pengumpulan informasi dan mengembangkan sejumlah ide yang menghasilkan keluasan sudut pandang. Kemudian yang kedua adalah fase penyatuan / kombinasi, dilakukan langkah penajaman sudut pandang dan mengumpulkan hasil atau menentukan pilihan.
Berfikir desain memerlukan umpan balik dari pelanggan potensial tentang ide-ide dan asumsi. Maka pada bagan yang tampil, bisa saja umpan balik berada pada sela-sela fase. Responden didapat secara bervariasi, bisa dari teman dan kontak, atau bisa juga membuat email berantai. Jika memungkinkan bisa mengadakan wawancara personal, hasil dari kegiatan ini bisa membuahkan keputusan yang terkonfirmasi atau ambigu, disinilah letak proses desain berlangsung, yaitu bisa dimulai kembali pada fase awal sampai teraihnya produk yang bagus.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved