House Journal

House Journal termasuk salah satu media yang dibuat Public Relations. House Journal adalah media korporat atau media perusahaan yang diterbitkan untuk kalangan terbatas dan tidak diperjualbelikan, seperti halnya media massa. House journal adalah salah satu bentuk media komunikasi Public Relations  yang paling tua.

House journal  di Indonesia dianggap sebagai media alternatif dalam melakukan komunikasi dialogis antara lembaga, perusahaan atau organisasi dalam publiknya. Terdapat lima bentuk utama house journal, yakni:

  1. The Sales Bulletin: sebuah buletin yang berfungsi sebagai media komunikasi reguler antara seorang sales manajer  dengan salesmen di lapangan. Dicetak dalam lembaran kertas ukuran broadheet, kuarto atau plano.

  1. The Magazine: dengan format majalah dan biasanya berukuran A4. Isinya kebanyakan feature/tuturan/karangan khas dan ilustrasi. House journal  ini bisa dicetak dengan menggunakan teknik lithografi atau photogravure.

  2. The newspaper: mirip dengan koran tabloid, tapi isinya terdiri dari berita yang disisipi dengan feature/tuturan/karangan khas, artikel dan gambar, foto.

  1. The Tabloid Newspaper: mirip surat kabar popular (umum) dan berisikan pokokpokok berita yang sangat penting, artikel pendek, dan ilustrasi. Diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan, atau setiap dua bulan sekali. 

  2. The Wall Newspaper: bentuk media komunikasi staf/karyawan di satu lokasi pabrik, perusahaan, atau pasar swalayan. Di Indonesia di kenal dengan surat kabar/majalah dinding.

Faktor-faktor  yang harus di  perhatikan dalam pembuatan House Journal

Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh Public Relations  dalam pembuatan House Journal, yaitu :

1.    Readers (pembaca)

Penting untuk diketahui bahwa sponsor dan redaksi dari House Journal harus secara pasti tahu siapa yang menjadi target atau sasaran pembacanya, apakah majemen, eksekutif, atau karyawan kebanyakan. Pembaca akan menentukan gaya dan isi penerbitan, dan pembaca telah mengenal serta memahami dengan seksama tentang penerbitan komersial (pers).

Para teknisi tentu akan senang membaca tentang mereka sendiri dan teman sekerja, salesman sangat menghargai journal yang menginformasikan perusahannya dan membantu untuk penjualan. Sangat sukar sekali bagi sebuah jurnal untuk memenuhi kepentingan lapisan publik yang berbeda. Karena itu  journal yang beragam jenisnya menarik jumlah pembaca yang lebih banyak.

2.    Quantity (eksemplar, tiras/oplah)

Jumlah tiras dari House Journal  yang diterbitkan tentunya harus disesuaikan dengan jumlah konsumen. Tiras akan mempengaruhi cara produksi, kualitas bahan dan isi.

3.    Frequency (waktu terbit atau edisi)

Dari fasilitas dan biaya yang ada dapat diputuskan untuk menerbitkan sebuah House Journal dengan waktu edisi terbit, harian, mingguan, bulanan dan dan denagan waktu yang jarang, dwibulanan, triwulanan, tetapi tidak boleh ada celah yang terlalu besar karena akan menghilangkan pengertian dari keberkalaan atau kontinuitas terbit.

4.    Policy (kebijakan redaksi)

Dalam pembuatan House Journal  dibuat hanya sebagai penghargaan kepada para pendahulu (pionir atau perusahaan atau organisasi) yang telah dianggap memiliki andil besar tehadap perkembangan perusahaan. Bisa saja sekedar memberikan informasi kepada khalayak atau pembaca tentang perusahan atau organisasi atau untuk membina hubungan baik antara top manajemen dengan karyawannya atau bisa pula House Journal dibuat untuk membatu agen atau dealer dan konsumen agar lebih paham tentang penjualan suatu produk sehingga pemasaran meningkat.

Hal terpenting adalah House Journal yang diterbitkan harus sejalan dengan program PR secara menyeluruh sehingga tercapai sasaran yang hendak dicapai oleh suatu organisasi atau peruisahaan dalam memelihara dan meningkatkan citra positif.

5.    Title (nama House Journal)

Nama, dan logo House Journal  termasuk dalam rancangan atau desai. Hal penting yang harus diperhatikan adalah nama itu harus mencerminkan kekhasan atau memiliki karakteristik tersendiri, mudah diingat dan komunikatif.

6.    Proses pencetakan

Proses pencetakan bisa menggunakan letterpress, photogavure atau web offset. Proses pencetakan ini ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut, bentuk dan lembarnya  House Journal jumlah eksemplar atau tiras, prenggunaan warna (banyak warna, sebagian atau hitam putih, dan jumlah gambar atau foto.

7.    Style (format atau gaya atau bentuk)

Hal-hal yang mempengaruhi penampilan atau gaya House Journal adalah ukuran halaman, berapa banyak kolom, tipografi, ilustrasi, keseimbangan berita,  feature dan artikel.

8.    Free issue or cover price

Ada dua pendapat mengenai ini, pertama Hose Journal itu tidak dihargakan atau dijual, sedangkan yang lainnya berpendapat apabila House Journal itu ingin dihargai atau dinilai lebih tinggi, tidak sekedar iseng belaka, House Journal itu dihargakan atau dijual. Ini bergantung sejauh mana House Journal tersebut mewakili kepentingan, baik tiap manajemen, karyawan atau pelanggan atau pembeli.

Beberapa House Journal yang telah terkenal dan sirkulasinya cukup luas, House Journal itu dijual seperti halnya surat kabar atau majalah yang bersifat komersial (press commercial) seperti House Journal Coal News dan Rail News yang terbaik di Inggris.

9.    Advertisement (iklan)

Seperti halnya media pres lainnya, House Journal mampu menyerap iklan. Hal ini bergantung kepada karakteristik pembaca dan jumlah tiras yang dimiliki Hourse Journal agar bisa menarik bagi pemasang iklan.

10.    Distribution (sirkulasi)

Dalam mendistribusikan House Journal harus diperhitungkan aktualitas penerbitan. Penyamoaian House Journal bisa dikirim melali kurir (ditangani sendiri), via pos, atau digabung dengan sirkulasi pers komersial.

 

Sumber :
Ardinto, Elviro. 2015. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved