KONTEN YANG SESUAI DENGAN TEMA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (DKV) DI ERA DIGITAL


Pendahuluan


Desain Komunikasi Visual (DKV) merupakan bidang ilmu yang memadukan elemen visual, konsep komunikasi, dan kreativitas untuk menyampaikan pesan secara efektif. Di era digital saat ini, peran DKV semakin vital dalam membentuk persepsi publik terhadap suatu merek, produk, atau gagasan. Dengan pesatnya perkembangan media sosial, platform digital, dan teknologi komunikasi, konten bertema DKV pun mengalami transformasi besar. Konten DKV kini tidak lagi terbatas pada media cetak atau billboard, melainkan telah meluas ke ranah digital seperti Instagram, YouTube, TikTok, dan bahkan Metaverse.


Tulisan ini akan mengulas beberapa jenis konten yang sesuai dan relevan dengan tema DKV di era sekarang, serta bagaimana konten tersebut dapat dioptimalkan untuk edukasi, branding, dan hiburan.



---


1. Konten Edukasi Visual


Konten edukatif yang disajikan secara visual menjadi sangat populer karena dapat membantu audiens memahami konsep yang kompleks dengan lebih mudah. Dalam konteks DKV, konten edukasi ini dapat mencakup:


Infografis: Penyajian data atau informasi dalam bentuk grafis yang menarik, padat, dan mudah dipahami. Contohnya, infografis tentang prinsip desain, sejarah tipografi, atau alur kerja desain grafis.


Carousel Instagram: Slide-slide visual di Instagram yang membahas teori warna, hierarki visual, atau desain UI/UX.


Video edukasi pendek: Di TikTok atau Reels, misalnya tips membuat layout majalah, tutorial cepat penggunaan tools Adobe, atau perbandingan desain yang “do and don’t”.



Konten ini tidak hanya mendidik tetapi juga menjadi sarana untuk menunjukkan kompetensi seorang kreator dalam bidang DKV, sekaligus membangun personal branding sebagai desainer yang kredibel.



---


2. Konten Portofolio dan Studi Kasus


Konten ini berfungsi untuk menampilkan hasil karya visual, baik dalam bentuk desain grafis, ilustrasi, branding, maupun motion graphic. Namun di era sekarang, portofolio tidak hanya ditampilkan secara pasif di website, tetapi juga dikemas secara dinamis dalam bentuk:


Video timelapse proses desain: Menampilkan proses dari sketsa kasar hingga desain jadi.


Before-after rebranding: Menunjukkan perubahan logo, warna, dan gaya visual sebuah merek beserta alasan desainnya.


Case study reel: Penjabaran proyek desain secara singkat (misalnya, “Mendesain identitas visual untuk UMKM kopi lokal”).



Dengan pendekatan naratif dan visual yang kuat, konten portofolio ini dapat meningkatkan engagement sekaligus menarik klien potensial.



---


3. Konten Motion Graphic dan Animasi


Motion graphic adalah bentuk konten yang sangat erat dengan DKV karena menggabungkan elemen grafis dengan gerak, musik, dan narasi. Konten ini sangat efektif untuk:


Promosi produk atau event: Menyampaikan informasi dengan cara yang atraktif dan mudah diingat.


Explainer video: Untuk menjelaskan konsep rumit secara singkat dan menarik.


Konten dakwah atau edukasi islami: Bagi yang ingin menggabungkan DKV dan pesan religius, animasi bisa menjadi medium dakwah yang modern dan relevan.



Platform seperti YouTube Shorts, TikTok, dan Instagram Reels sangat cocok untuk konten ini karena durasinya pendek dan dapat viral jika visualnya kuat.



---


4. Konten Branding dan Identitas Visual


Konten DKV juga bisa mengambil bentuk eksplorasi dan eksperimen dalam pengembangan merek. Misalnya:


Desain logo fiktif: Membuat logo untuk merek fiksi, lalu menjelaskan filosofi dan aplikasinya.


Style guide konten: Menampilkan bagaimana sebuah brand dipresentasikan secara konsisten dari warna, font, hingga tone komunikasi.


Personal brand designer: Membagikan tips membuat identitas visual personal untuk konten kreator, influencer, atau pengusaha online.



Konten seperti ini sangat diminati oleh pelaku UMKM atau startup yang butuh panduan visual profesional namun tetap mudah dipahami.



---


5. Konten Interaktif dan Tantangan Kreatif


Interaktivitas kini menjadi daya tarik tersendiri dalam konten digital. Dalam konteks DKV, bentuknya bisa berupa:


Challenge desain: Misalnya, “Redesain logo instansi pemerintah dengan gaya minimalis” atau “Desain poster film fiksi favoritmu”.


Polling desain: Menampilkan dua versi desain lalu meminta followers memilih yang paling menarik.


Template gratis: Memberikan free download template Canva, feed Instagram, atau mockup sebagai cara berbagi nilai sambil membangun engagement.



Pendekatan ini menjadikan konten DKV lebih partisipatif dan membuka peluang kolaborasi dengan sesama kreator.



---


6. Konten Review dan Analisis Visual


Kreator DKV juga bisa membuat konten yang mengulas atau mereview desain-desain populer. Contohnya:


Review logo brand besar: Seperti “Kenapa logo baru Pepsi memecah opini?” atau “Mengapa desain ulang Tropicana gagal?”.


Analisis poster film: Melihat aspek visual dari poster film, komposisi, tipografi, warna, dan psikologi visual yang digunakan.


Reaksi terhadap tren desain: Membahas tren desain yang sedang populer seperti flat design, brutalism, atau neo-minimalis.



Konten ini menunjukkan kedalaman pengetahuan sekaligus bisa memicu diskusi yang menarik di kolom komentar.



---


7. Konten Komik, Ilustrasi, dan Storytelling Visual


Untuk DKV yang lebih dekat ke ranah ilustrasi dan seni rupa, pembuatan komik digital, cerita bergambar, atau ilustrasi bertema sosial menjadi sangat relevan. Jenis kontennya bisa berupa:


Komik strip: Menyampaikan pesan humor, kritik sosial, atau motivasi.


Webtoon edukatif: Cerita bersambung dengan nuansa inspiratif atau bertema budaya lokal.


Visual storytelling: Narasi pendek yang diiringi ilustrasi, cocok untuk audiens Instagram atau Medium.



Bila dikaitkan dengan identitas lokal atau religius, konten seperti ini sangat potensial menjadi viral dan punya daya ikat kuat dengan audiens.



---


Penutup


Dalam era digital yang serba cepat dan visual, konten DKV harus mampu beradaptasi dan tampil relevan. Konten yang mengedukasi, menginspirasi, sekaligus menghibur adalah kunci untuk menarik perhatian audiens modern. Dosen, mahasiswa, dan profesional DKV bisa memanfaatkan media sosial dan platform digital bukan hanya untuk berkarya, tetapi juga membangun jejaring, memperkuat personal branding, dan menciptakan peluang kerja baru.


Dengan menggabungkan estetika, strategi komunikasi, dan pemahaman teknologi, konten bertema DKV tidak hanya menjadi sarana ekspresi, tetapi juga instrumen perubahan sosial dan ekonomi yang sangat kuat.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved