Teori desain telah menjadi senjata rahasia dalam menyusun visual yang menawan dan menjalin hubungan dengan pemirsa. Dalam artikel ini, mari bergabung untuk mengungkap pentingnya teori desain dan mengeksplorasi prinsip dasar yang mendorong desain yang berdampak. Apakah seorang desainer berpengalaman atau baru memulai, wawasan ini akan memberdayakan untuk membuat visual yang meninggalkan kesan abadi. Jadi, mari selami dan buka kekuatan super desain bersama-sama! 

Hirarki

Pikirkan hierarki sebagai GPS untuk mata pemirsa, berfungsi sebagai peta jalan, membimbing mereka melalui komposisi visual dan menyampaikan pesan utama yang ingin dikomunikasikan. Dengan memposisikan elemen desain secara strategis, dapat membangun koneksi atau mengarahkan perhatian ke titik fokus yang paling penting. Misalnya, bayangkan desain situs web yang menyoroti tombol "Tambahkan ke Keranjang" dengan membuatnya lebih besar dan lebih menonjol secara visual. Penempatan dan ukuran yang disengaja itu menciptakan hierarki, membimbing pengguna untuk mengambil tindakan yang diinginkan. Gunakan hierarki untuk menceritakan kisah visual yang menawan dan melibatkan audiens.

Penjajaran

Ketika berbicara desain, keselarasan adalah segalanya. Dengan menyelaraskan elemen desain, menciptakan rasa keteraturan dan harmoni yang beresonansi dengan pemirsa. Anggap saja sebagai menciptakan sistem visual yang berbicara bahasa audiens. Perancang menciptakan desain yang menarik misalnya teks melilit produk dengan main-main dan menarik. Dengan menempatkan teks secara strategis pada jalur yang melengkung di sekitar produk, itu menarik perhatian orang ke fitur-fitur utama dan menyoroti aspek terpenting dari desain.

Keseimbangan

Keseimbangan adalah seni menciptakan ketegangan atau harmoni dalam desain. Temukan sweet spot yang memunculkan respons emosional yang diinginkan dari audiens. Keseimbangan simetris menciptakan rasa ketenangan, sementara juga dapat menciptakan ketegangan dan meresahkan audiens dengan desain asimetris dan elemen yang berlawanan. Jadi, bereksperimenlah dengan kedua jenis keseimbangan untuk membangkitkan emosi yang tepat dan membuat visual menonjol.

Pengulangan

Pengulangan seperti bahan rahasia yang menambahkan sentuhan ajaib pada desain. Dengan menggunakan elemen desain berulang, menciptakan rasa keakraban dan konsistensi yang dapat terhubung dengan pemirsa. Seperti membuat tanda tangan visual yang dapat langsung dikenali orang. Ambil tiga garis Adidas misalnya, apa yang pada dasarnya tiga garis sederhana sekarang identik dengan merek, membuatnya menonjol dan melekat di benak orang.

Kontras

Kontras adalah bumbu yang menambah rasa pada desain. Dengan menggabungkan gaya atau elemen desain yang berlawanan, menciptakan dinamisme visual yang menarik perhatian. Temukan keseimbangan antara terang dan gelap, hangat dan sejuk, besar dan kecil. Ketika membuat kontras, menciptakan penekanan. Dan penekanan itu membantu pemirsa memperhatikan dan terlibat dengan desain dengan mudah. Jadi, beranilah bermain dengan elemen kontras dan saksikan visual menonjol!

Warna seperti bahasa rahasia yang berbicara tentang emosi pemirsa. Pelajari teori warna dan temukan dampak psikologis dari warna yang berbeda. Misalnya, menggunakan warna kuning dalam iklan dapat langsung membangkitkan perasaan bahagia dan positif. Jadi, pilih warna dengan bijak.

Design thinking seperti kompas yang memandu dalam perjalanan kreatif, melibatkan pemahaman audiens, mendefinisikan masalah yang ingin dipecahkan, brainstorming ide, membuat prototipe, dan mengujinya dengan audiens target. Dengan merangkul pemikiran desain, dapat membuat desain yang benar-benar beresonansi dengan pemirsa dan membuat dampak yang berarti.

Sebelum mempelajari proyek desain, luangkan waktu untuk meneliti dan menjelajahi berbagai elemen grafis. Dari garis dan bentuk hingga warna dan tekstur, setiap elemen membawa bahasa visual dan dampaknya. Memahami cara menggunakan elemen-elemen ini secara efektif akan memungkinkan membuat desain yang menarik secara visual yang menarik perhatian dan menyampaikan pesan dengan jelas.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved