Karena kita hidup di abad yang didominasi oleh inovasi teknologi, desain telah mencapai cakrawala kreatif baru. Namun kelebihan baru ini belum dianggap sangat bermanfaat oleh beberapa pecinta desain konservatif. Mereka yang percaya bahwa jika desain tidak dibuat menggunakan alat tradisional (pena, minyak, cat air, dll.), desain itu tidak dapat dianggap desain sejati (benar dalam arti mengenali nilai-nilai nyata). Bahkan jika lukisan, desain atau sketsa dibuat menggunakan alat tradisional (pensil, kertas, atau tablet gambar), semuanya mencerminkan upaya kreatif dalam seni. Yang benar-benar menyinggung saat ini adalah bahwa banyak orang berpura-pura “menjadi seniman” hanya karena ia dapat dengan mudah menggabungkan beberapa tool dari Photoshop. Pertanyaan utama yang muncul adalah: seberapa besar bakat orang itu tercermin dalam karya desain yang dihasilkannya? Itu sangat tergantung pada orang di belakang teknologi. Jika orang yang membuat seni menggunakan komputer adalah seorang artist, maka gambar digital yang dihasilkan adalah art. Tanpa seniman, menggambar dan memanipulasi program bukan apa-apa. Terkadang sangat sulit untuk membedakan antara seniman asli dan mereka yang hanya bermain dengan alat yang disediakan oleh program digital. Ada juga beberapa seniman, yang menganggap desain mereka benar-benar inovatif, abstrak atau melebihi batas imajinasi dengan membuang campuran unsur-unsur abstrak dan akhirnya menyebutnya ART. Batas-batasnya sebenarnya tipis, karena segala sesuatu yang dianggap sebagai art memiliki nilai dari sudut pandang subyektif. Dan desain yang dianggap omong kosong total bagi seseorang mungkin terlihat sangat menakjubkan bagi beberapa orang lain. Tak lepas dari yang sekedar ambil desain untuk disablon ke atas kaos, sampai yang benar-benar bikin desain sendiri dari nol. Yang pasti harga art kaos tersebut lebih mahal dari yang sekedar menyalin. Banyak seniman masih melekat pada perasaan sensitif yang diberikan oleh desain tradisional. Sebuah keintiman antara diri mereka dengan kertas kosong. Mereka menikmati proses mengubah kertas kosong menjadi seuatu yang bernilai. Ini adalah perasaan yang tidak bisa dialami di depan monitor. Tetapi meskipun desain modern dibuat dari seniman yang benar atau salah, talenta atau plagiat, kita tidak dapat mengabaikan manfaat yang telah dibawa oleh teknologi digital. Desain digital juga dianggap sebagai desain masa depan, karena ia memberikan kesempatan tak terbatas bagi seniman untuk memperluas imajinasinya dan menunjukkan kepada kita hal-hal gila dan menakjubkan yang bisa ia lakukan hanya dengan menggunakan mouse, tablet gambar, dan keterampilannya. Bayangkan jika konveksi kaos semarang harus membuat sablon kaos yang desainnya dibuat satu persatu secara manual tanpa teknologi. Bisa sangat lama dan hasilnya tidak berkualitas baik. Hal-hal yang dapat dianggap salah mengenai seni digital dilakukan hanya oleh para seniman yang telah melukis sepanjang hidup mereka dengan gaya lama tradisional dan tidak dapat menerima atau tidak dapat beradaptasi dengan teknik baru. Desain digital dapat dianggap berinovasi juga pada pendekatan proses klasik. Program-program seperti Adobe Photoshop, Illustrator, After Effect, membuat hidup seniman dan proses penciptaan lebih mudah dan menyenangkan. Ilustrasi dan gambar luar biasa yang tampaknya mustahil dibuat di masa lalu, dimungkinkan dengan bantuan teknologi baru. Kemajuan yang dicapai seniman digital saat ini dalam bidang fantasi / fiksi ilmiah sangat mengejutkan. Orang mungkin mengatakan bahwa ketika seorang seniman menciptakan karya desain digital, karya desain itu dapat dicetak atau dijual dalam berbagai bentuk dalam jumlah tak terbatas dari salinan identik. Namun pada saat yang sama, elemen yang sangat penting bagi pecinta desain visual hilang, yaitu keunikan. Tetapi perlu diingat bahwa salinan dari banyak lukisan tradisional terkenal telah dibuat secara manual oleh para pelukis itu sendiri. Biasanya untuk memuaskan sebanyak mungkin keinginan kolektor. Mungkin di masa depan, desain digital akan dianggap tradisional juga. Tapi sekarang, ini adalah keputusan para seniman untuk memilih cara mengekspresikan bakat mereka. |