Roster adalah lubang angin dari beton, batako, GRC, atau batu alam yang berfungsi sebagai sirkulasi udara dan pencahayaan. Biasanya, ukuran roster bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam desain rumah kontemporer, roster menjadi daya tarik tersendiri yang mulai banyak digunakan. Di luar negeri, roster dikenal dengan istilah ventilation block. Variasi bentuk atau pola yang terdapat pada rongga roster memungkinkan pemilik untuk melakukan penyesuaian pasokan udara, cahaya matahari, dan angin yang dibutuhkan, begitu pun pada konsep arsitektur hunian yang diusung.
Dinding roster biasanya dapat kita lihat di rumah-rumah tropis zaman dulu. Biasanya dinding roster diletakkan di atas pintu atau jendela. Bentuk dari dinding roster juga bermacam-macam, seperti kotak, persegi, segi enam, dan sebagainya. ![]() Roster dibuat dari berbagai macam bahan, seperti beton, semen dan pasir yang dipadatkan, keramik, batako, dan tanah liat. Roster yang terbuat dari batako memiliki kualitas yang lebih bagus dan kuat, tetapi jika dilihat dari tampilannya, kurang menarik dibandingkan dengan roster dari tanah liat. Namun, harganya memang lebih murah dan irit. Untuk roster tanah liat, tampilannya lebih cantik, tetapi kurang begitu kuat dibandingkan dengan roster batako.
Motif roster juga kini semakin beragam, seperti motif kotak, motif bulat, dan motif bunga; tinggal dipilih sesuai selera saja. Motif yang menarik membuat roster dapat dijadikan sebagai ornamen artistik pada rumah. ![]() ![]() Pada umumnya, roster memiliki ukuran 20 cm x 20 cm dengan bobot yang relatif berat yaitu 4,5 kg. Walaupun terlihat berat, roster tetap dapat ditumpuk dengan aman. Agar tampilannya lebih menarik, dapat disusun secara selang-seling dan direkatkan menggunakan semen. Selain perekat semen, roster hanya perlu dikuatkan menggunakan tambahan pelat besi. Pelat besi setebal 4 mm dapat disekrup pada bagian atas roster. Fungsinya adalah untuk membuat roster bertambah kaku dan tidak mudah roboh apabila terdorong angin atau tersenggol.
Konstruksi roster biasanya tidak menggunakan tiang maupun balok. Dinding roster hanya bertumpu pada sloof yang mengikat pondasi di dalam tanah. Sloof yang bertanggung jawab untuk menerima dan menyalurkan beban roster ke fondasi. ![]() |