1. Pengertian Arsitektur Kontemporer Arsitektur kontemporer merupakan arsitektur abad ke-21 dan dikerjakan sesuai dengan tren masa kini. Arsitektur kontemporer umumnya dikerjakan dengan gaya yang berbeda-beda dan tidak ada satu gaya yang dominan. Jenis arsitektur yang satu ini juga banyak mengadaptasi teknologi canggih dan bahan-bahan bangunan modern. Gaya arsitektur kontemporer akan selalu berubah dan tidak mengikuti gaya arsitektur konvensional, meski lama kelamaan gaya ini akan menjadi gaya arsitektur konvensional juga. Untuk itulah gaya arsitektur yang satu ini bersifat dinamis.
2. Perbedaan Arsitektur Kontemporer dan Modern
Berikut ini perbedaan arsitektur kontemporer dan modern yang bisa Anda jadikan acuan. ![]() 1. Sejarah Perkembangan Arsitektur Kontemporer ![]() Gaya kontemporer mulai berkembang sekitar awal 1920-an yang dimotori oleh sekumpulan arsitek Bauhaus School of Design di Jerman. Mereka merespons kemajuan teknologi dan perubahan sosial masyarakat akibat perang dunia. Gaya kontemporer dalam seni bangunannya mulai berkembang pesat pada tahun 1940 hingga 1980-an. Dari waktu ke waktu, desain kontemporer menampilkan gaya yang selalu lebih baru, segar, dan berbeda. Gaya ini berangkat dari keinginan untuk merancang dan membangun hal-hal yang berbeda dari yang dilakukan di masa lalu dan hal yang biasa dilakukan hari ini. Arsitektur kontemporer juga memiliki kecenderungan untuk berevolusi atau berkembang menjadi sesuatu yang baru. Mengapa demikian? Gaya kontemporer memiliki tujuan untuk melepaskan atau memisahkan diri dari proses dan cara berpikir yang telah menjadi standar umum (yang kurang lebih mengacu pada gaya desain modern).
1. Ciri Khas Arsitektur Kontemporer Ada beberapa ciri khas yang mengadaptasi gaya kontemporer, antara lain:
a. Lekuk atau Melengkung ![]() Jika gaya arsitektur pada umumnya mengambil pola garis lurus, maka dalam arsitektur kontemporer, terutama pada bagian eksterior, justru lebih sering menggunakan garis melengkung. Namun, tidak sedikit yang akhirnya memilih untuk mengombinasikan antara garis lurus dan lengkung, ke dalam bagian arsitektur agar terlihat menarik.
a. Palet Warna Netral dan Tegas ![]() Secara umum, arsitektur kontemporer lebih condong memakai warna-warna netral seperti putih, hitam, atau abu-abu. Hampir serupa dengan palet warna yang biasa ditemukan pada desain minimalis. Untuk memberi aksentuasi desain yang memenuhi spesifikasi gaya kontemporer, jangan ragu untuk tonjolkan elemen desain dengan warna solid seperti merah, kuning, jingga.
a. Komposisi Ruang “Mengalir” ![]() Karena penggunaan garis lengkung yang dominan, tampilan gaya ini terlihat sangat dinamis dan mengalir secara visual. Arsitektur kontemporer memungkinkan terciptanya komposisi ruang yang berbeda dari umumnya berbidang datar. Anda bahkan bisa bereksperimen lebih kreatif dengan bentuk ruangan asimetris. Ruangan dibiarkan terbuka dan terlihat lapang dengan sekat-sekat yang minimal.
a. Memperhatikan Aspek Lingkungan ![]() Dengan mengadopsi fitur ramah lingkungan dalam konstruksi perumahan, arsitektur kontemporer memiliki tujuan untuk menambahkan karakter hunian yang ergonomis bagi para penghuninya dengan cara mengintegrasikan bangunan rumah dengan alam sekitarnya. a. Animated Architecture ![]() Sifat kreatif dan dinamis yang melekat pada arsitektur kontemporer membuat desain bangunan yang pada dasarnya merupakan benda mati, menjadi terasa lebih hidup. Hal ini juga membuat bagian luarnya terlihat lebih hidup, seolah memiliki unsur animasi alias bergerak.
|