Conceptual design atau desain konseptual, adalah sebuah framework yang sering digunakan dalam dunia produk. Istilah ini berkaitan dengan “concept art“, yang merupakan seni ilustrasi dan sering digunakan dalam tahap praproduksi film atau video gim.

Ia dapat dimanfaatkan desainer untuk membangun ide-ide dan konsep utama desain. Tak hanya itu, kerangka kerja ini juga bisa mereka gunakan sebagai langkah perencanaan visualisasi konsep yang sudah disepakati.

Serupa dengan concept art, desain konseptual berlaku di awal proses desain. Proses ini umumnya dilakukan sebelum pemilihan detail desain seperti pilihan warna yang tepat atau gaya ilustrasi.  Alat yang dibutuhkan untuk framework ini pun tak banyak. Desainer hanya memerlukan pena dan kertas.

Intinya, konsep merupakan rencana besar desainer dan eksekusi adalah tindak lanjut berikutnya apabila ide-ide yang diraih sudah cukup memuaskan.

Setelah membaca definisinya, jelas bahwa conceptual design adalah salah satu proses kerja yang tak bisa dilewatkan desainer. Meskipun demikian, tak bisa menjalankannya secara sembarangan. 

Bila ingin meraih hasil yang baik, ada empat tahap kerja yang harus kamu laksanakan sesuai urutan yang tepat.

Berikut paparan mengenai keempat tahap kerja tersebut. 

1. Menentukan tujuan projek

Tahap kerja pertama dari conceptual design adalah untuk menentukan tujuan utama projek. Di sini, desainer dan tim produk harus mengetahui alasan dibentuknya proyek. 

Meskipun terlihat sepele, proses satu ini tidak untuk diselesaikan. Banyak desainer yang merasa kesulitan saat harus menemukan tujuan proyek. Sebagai saran, bisa cari tahu alasan user harus menggunakan produk akhir dari proyek.

Bisa lakukan riset terkait masalah utama yang dirasakan oleh para user produk perusahaan.

2. Riset desain

Tahap kerja berikutnya dalam proses desain konseptual adalah untuk melakukan riset. Nah, jika pada tahap pertama harus melakukan riset user, kali ini riset yang diluncurkan berkaitan dengan desain.

Mengapa hal ini penting? Sebab, desainer tak bisa menggunakan desain secara sembarangan.  Rancangan akhir dari desain produk harus memiliki unsur karakter brand dan tentunya tidak sulit digunakan.

Maka dari itu, bisa lihat terlebih dahulu brand personality yang dimiliki perusahaan. Kemudian, temukan konsep desain yang sedang dalam tren dan digemari audiens.

3. Verbal ideation

Verbal ideation adalah tahap kerja selanjutnya dalam proses conceptual design. Dalam tahap ini, desainer dan tim produk harus mengungkapkan berbagai insight yang mereka temukan terkait desain dan konsep yang ingin mereka gunakan.

Dalam kata lain, verbal ideation merupakan tahap brainstorming dalam proses desain konseptual.

Agar bisa berjalan lancar, bisa gunakan berbagai tool project management sehingga semua ide dan saran tersaring dengan baik.

4. Visual ideation

Tahap kerja terakhir dalam proses conceptual design adalah visual ideation. Di sini, semua konsep dan ide yang ditemukan harus segera dituang menjadi rancangan desain.

Tahap kerja ini cukup penting. Pasalnya, tak semua konsep yang diraih memiliki kualitas yang mumpuni. Visual ideation bisa menjadi cara untuk menentukan apakah ide-ide yang ditemukan bisa diterapkan dalam produk.

Maka dari itu, jangan ragu untuk bentuk visualisasi dari setiap konsep yang dapatkan dalam tahap ini. Siapa tahu, ide dan rancangan desain ternyata cocok dengan keperluan bisnis perusahaan.


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved