Dari hari-hari awal desain manual hingga era digital saat ini, alat dan teknik yang digunakan telah mengalami perubahan signifikan. Salah satu yang paling banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir, adalah integrasi kecerdasan buatan dan pengaruhnya terhadap desain grafis. Pertimbangan pro dan kontra, membaca banyak artikel dan menguji berbagai platform AI. Aman untuk mengatakan, sudah saatnya desainer merangkul perubahan.

AI memiliki potensi untuk merevolusi cara kerja sebagai desainer grafis. Berikut adalah beberapa cara di mana AI sudah membuat dampak dan bagaimana hal itu akan membantu desainer di masa depan:

Merampingkan Proses Desain

Desainer menghabiskan banyak waktu untuk tugas berulang seperti mengubah ukuran gambar, menyesuaikan skema warna, dan membuat template. Alat bertenaga AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas ini, membebaskan desainer untuk fokus pada bagian-bagian yang menyenangkan. Misalnya, AI dapat menghasilkan elemen desain, tipografi, dan bahkan palet warna berdasarkan gambar. Seperti memiliki pelatih pribadi untuk membantu melewati blok kreatif.

Meningkatkan Kreativitas

Dari skeuomorphism hingga desain datar hingga gradien neon yang selalu populer, selalu harus tetap waspada untuk mengikuti gaya terbaru. AI dapat membantu desainer dalam menghasilkan ide dan menghasilkan konsep baru. Dengan menganalisis data dan pola, AI dapat menyarankan elemen desain, tata letak, dan tipografi. Masuki era gaya kustom yang serba cepat, sangat detail.

Meningkatkan Efisiensi Alur Kerja

Desainer sering bekerja dengan banyak alat dan perangkat lunak, yang dapat memakan waktu dan menghasilkan inefisiensi. AI dapat berintegrasi dengan berbagai alat desain, menciptakan alur kerja yang mulus. Misalnya, plugin bertenaga AI dapat menghasilkan teks dan tagar untuk posting media sosial, membantu tetap mengikuti tren dan menghemat waktu dan tenaga desainer. Mungkin sekarang desainer akan bisa sering istirahat.

Meningkatkan Kualitas Desain

AI dapat membantu desainer untuk meningkatkan kualitas pekerjaan dengan mengidentifikasi kesalahan dan inkonsistensi. Misalnya, alat bertenaga AI dapat mendeteksi inkonsistensi font, penggunaan warna yang salah, dan masalah kualitas gambar, dapat membantu desainer untuk memberikan pekerjaan berkualitas tinggi yang memenuhi harapan klien. Seperti memiliki sepasang mata kedua, kecuali yang AI ini, memiliki penglihatan 20/20.

Kesimpulannya, AI diatur untuk memainkan peran penting dalam masa depan desain grafis. Sementara beberapa desainer mungkin ragu untuk merangkul teknologi ini, percayalah bahwa itu akan meningkatkan pekerjaan dan mengarah pada desain yang lebih efisien, kreatif, dan berkualitas tinggi. Siapa tahu, mungkin suatu hari AI bahkan akan membuat desain, sementara desainer dibayar untuk duduk dan menikmati santapan lezat di pantai tropis. 


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved