Bergantung pada cara kerja proses kreatif masing-masing animator, Animate dapat memengaruhi suatu cara menyelesaikan setiap tahap pembuatan proyek Animasi. Misalnya, jika melakukan proyek untuk diri sendiri, dimulai dari menulis naskah dengan baik, mendesain karakter, storyboard, dan menganimasikannya secara langsung di Animate. Jika bekerja untuk klien yang telah menulis naskah, mengembangkan desain karakter, dan menghasilkan storyboard, meskipun mungkin bisa dilakukan di Animate, pastinya akan terdapat suatu hambatan. Suka atau tidak, salah satu alasan utama orang beralih ke Animate untuk produksi animasi mereka adalah karena dianggap bahwa Animate lebih cepat dan lebih murah daripada tool animasi lainnya. Meskipun benar bahwa, dengan perencanaan praproduksi yang tepat, Animate memungkinkan animator untuk memanfaatkan set alat tertentu untuk suatu proyek animasi, gagasan bahwa Animate lebih cepat dan lebih murah daripada tool animasi lainnya bisa saja salah. Seperti misalnya apakah palu lebih baik daripada bor? Apakah gergaji meja lebih disukai daripada gergaji bundar? Itu tergantung pada pekerjaan dilakukan. Hal yang sama dapat dikatakan tentang "Animasi yang Bernyawa", terkadang hal itu benar-benar bergantung pada tool terbaik untuk pekerjaan itu dan di lain proyek bisa jadi tidak demikian. Animator harus mempertimbangkan banyak faktor saat memutuskan bagaimana menghasilkan proyek. Yang jelas didapati bahwa Animate merupakan produk Adobe dengan environtment lengkap, seperti misalnya AfterEffect untuk menambahkan efek visual pada animasi. Kemudian jika ingin mendesain karakter, maka Adobe memilki software vector Illustrator, sedangkan untuk proses finishing ada Premiere untuk menkonversi menjadi format Film Animasi yang support multi platform. Sebuah produksi animasi memiliki tahapan yaitu : Scripting, Desain Karakter dan propertinya, Storyboard, Menggerakkan, Compositing dan editing, dan terakhir Postproduction. Skrip bisa dibilang merupakan elemen terpenting dari produksi animasi. Apa yang membedakan naskah yang baik dari yang buruk, untuk membuat kartun yang baik tidaklah mungkin dimulai dari naskah yang buruk. Script akan memberi banyak indikasi bagus tentang produk animasi yang baik. Berapa panjang naskahnya? Berapa banyak karakter yang disertakan? Berapa banyak lokasi berbeda yang diperlukan? Apakah ini produksi "percakapan karakter" dengan dua karakter dalam satu ruangan, atau apakah hal lain yang lebih epik? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, ditambah gaya artistik akan memengaruhi pendekatan animator dengan cara yang sangat mendasar. Karena produksi animasi sangat erat dengan anggaran dan jadwal, jadi sebuah script atau naskah seringkali menjadi indikator awal dalam memutuskan dimulainya sebuah produksi film animasi. Bersambung… Normal 0 false false false IN X-NONE AR-SA /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} |