v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} Normal 0 false false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} PERSEPSI DALAM DESAIN PROSES PERSEPSI Dalam Analisa Semantik Desain Produk membutuhkan pengetahuan tentang penafsir produk (manusia) sebagaimana juga tentang Produk itu sendiri. Hubungan antara Produk dengan Penafsirnya adalah kompleks.
![]() Proses Persepsi dimodifikasi dari Klocker
Manusia berinteraksi dengan Produk dalam proses persepsi dan membutuhkan seperangkat pengetahuan yang dibutuhkan untuk menganalisa interaksi tersebut.
Gambar diatas adalah ilustrasi sederhana dari proses persepsi manusia, yang diwakili dalam kotak meliputi Lingkungan Produk, Subyek penafsir, dan daftar disiplin ilmu pengetahuan tentang hubungan yang dihasilkan. Hal tersebut bertujuan menggambarkan situasi di mana seseorang mempersepsi produk nyata. Hasil proses persepsi dalam arah yang ditunjukkan pada gambar dari rangsangan (Stimuli) dan rasa kesan (Sense impresion) produk yang keduanya menyebabkan reaksi dan tindakan dari pihak perseptor tersebut. Analisisnya ditekankan menyangkut produk yang dirasakan sebagai bagian kualitas fisik, terutama fitur produk dalam proses interaktif ini dan bukan proses persepsi manusia itu sendiri.
Persepsi, belajar dan memori telah digambarkan sebagai satu fase dan proses yang sama. Informasi diserap oleh indra melewati banyak tahapan dan ditransformasikan dengan reseptor dalam perjalanan ke otak. Perseptor tidak tetap pada suatu titik, agaknya persepsi tampak sebagai suatu runtutan (sekuen). Informasi diekstrak secara beragam dari waktu ke waktu Motif manusia dan sikap (attitude) mempengaruhi proses persepsi. Proses persepsi terhubung ke fitur sosial dan budaya yang lebih luas. Lingkungan fisik mempengaruhi proses persepsi juga (misalnya; pencahayaan, gangguan dan iklim).
Persepsi langsung dan pemikiran konseptual tidak dipisahkan, mereka bukan satu tahapan yang mengikuti tahapan lainnya dalam proses linear. Fitur struktural secara keseluruhan hal utama dalam persepsi.
Basis informasi dalam persepsi yang mengatur tindakan manusia adalah tidak disadari. Persepsi juga kebiasaan dan naluriah.
INFORMASI DALAM PERSEPSI
Informasi dimediasi dalam proses persepsi. Ada dua jenis informasi, FISIK dan SEMANTIK (menekankan ekspresi dan penggunaan bahasa manusia).
Persepsi adalah berbasis informasi, bukan berbasis sensasi. Pengetahuan tentang dunia mengarahkan proses persepsi orang dan mempengaruhi ekspektasi. Info balikan (Feed back) yang sesuai dengan harapan, akan mendorong orang untuk terus, dan memperkuat tindakan mereka. Kesiapan untuk bertindak tidak terlepas dari pengalaman. Kemampuan dari pengalaman yang dipahami berlawanan dengan kemampuan belajar adalah gagasan yang keliru.
Signifikansi prakonsepsi bahkan dapat dilihat
dalam pengalaman sehari-hari karena persepsi adalah interpretasi aktif. Edmund Husserl ’intensionalitas persepsi’, dan Ludwig Wittgenstein mengacu
dengan 'seeing
as' (Niiniluoto 1980, p.Z24).
|