Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} PRINSIP TOTALITAS DALAM DESAIN
1. PENDAHULUAN Di era informasi inimasyarakat tidak lepas dalam ruang lingkup desain yang cenderung banyak terjadi paradoks, yaitu situasi yang timbul dari sejumlah asumsi yang diakui kebenarannya yang bertolak dari suatu pernyataan sehingga akan tiba pada suatu konflik atau kontradiksi. Dan sebagian besar dari hal tersebut terkait dengan prinsip totalitas.
Prinsip totalitas merupakan prinsip yang paling mudah untuk dipahami, tetapi yang paling sulit untuk dikerjakan. Hal tersebut sangat penting untuk setiap tugas desain, namun sering diabaikan oleh desainernya itu sendiri. Prinsip totalitas tersebut harus ada dari setiap definisi desain, namun dalam peng-aplikasiannya kita dapat dengan mudah menemukan interpretasi desain yang tampaknya menyangkal keberadaannya. Dapat dikatakan prinsip totalitas itu sederhana untuk suatu negara, tetapi menjadi sangat sulit untuk menjelaskannya ketika berhadapan dengan kreasi seperti rumah masyarakat dan kota, yang dapat terus berubah setiap waktunya.
Childe mengatakan“Alat yang berusia lebih dari 100.000 tahun yang lalu (kapak prasejarah) tampaknya telah dibentuk dengan lebih hati-hati dan yang diperlukan tidak hanya untuk efisiensi utiliter... tampak seolah-olah penciptanya ingin membuat suatu alat yang tidak hanya berguna tetapi juga indah”.
Dari pernyataan Childe tersebut dapat dikatakan, dalam karya desain terkandung pula prinsip totalitas yang dapat dipahami sebagai sebuah prinsip yang menekankan keterkaitan sebuah benda dengan karakteristik fungsi (serviceability)dan estetik (appearance). Desain memiliki banyak hal yang saling terkait satu sama lain, namun dengan prinsip totalitas ini kerumitan tadi dapat diamati secara lebih objektif.
2. PEMBAHASAN Desain penuh dengan hal-hal yang kompleks dan hampir semua berhubungan dengan prinsip totalitas. Prinsip tersebut adalah prinsip yang paling mudah untuk dimengerti, tetapi paling sulit diaplikasikan. Untuk menggunakan pendekatan prinsip ini, dilakukan dengan mengambil suatu produk yang sangat sederhana dan melihat melihat bagai mana fitur-fiturnya berhubungan satu sama lain.
Dalam pernyataanya Childe mengelompokan produk ke dalam dua karakteristik utama yaitu serviceability dan attractive appearance. Akan tetapi prinsip totalitas bukan berdasarkan pada bagaimana visual dihasilkan dengan mengamati karakteristik utiliter. Hal yang penting pada prinsip totalilas adalah bagaimana usermerespon produk tersebut, tergantung dari lingkungan dan keadaan yang ada, dan ekspresi estetik adalah bagaimana user mengekspresikan lingkungan terhadap responnya. Sebagai contoh produk sederhana seperti kapak prasejarah yang dipakai nenek moyang beribu tahun yang lalu, yang memiliki tiga karakteristik utama yaitu cutting capacity, handling qualities, dan aesthetic appeal.
Dalam contoh lain, yang merupakan produk yang sama, misalkan kita tambahkan pegangan pada kapak tersebut untuk meningkatkan kekuatannya dan meningkatkan kualitas penangananya, atau apabila kita merancang sebuah kapak untuk memotong, mudah untuk ditangani dan menarik, juga menjadi aman untuk digunakan (safety) dan berdaya tahan lama (maintain ability). Maka pada grafik ditambahkan beberapa fitur lagi dengan karakteristik tersebut agar menjadi lebih kompleks.
Untuk membuktikan prinsip ini hanya dengan mengidentifikasi sejumplah karakteristik pada suatu produk atau sistem dan menujukan bahwa karakteristik tersebut saling berkaitan, dengan sebuah diagram jaringan sederhana.
Keterkaitan semua karakteristik ini dikarenakan desain tersebut memiliki kebutuhan untuk memperoleh karakteristik tersebut. Hal tersebut harus selalu dipertimbangkan ketika melalukan setiap tugas desain atau dalam menilai manfaat dari suatu produk atau sistem. Semua kebutuhan desain selalu saling berhubungan dan harus selalu diperlakukan seperti itu di seluruh tugas desain.
3. KESIMPULAN Desain penuh dengan hal-hal yang kompleks dan hampir semua berhubungan dengan prinsip totalitas. Prinsip totalitas merupakan prinsip yang yang menekankan keterkaitan sebuah benda dengan karakteristik-karakteristik tertentu. Keterkaitan dari karakteristik ini dikarenakan desain tersebut memiliki kebutuhan untuk memperoleh karakteristik tersebut. Semua kebutuhan desain selalu saling berhubungan dan harus selalu diperlakukan seperti itu di seluruh tugas desain.
4. SUMBER PUSTAKA Mayall W. H, “Principles in design”
|