Normal 0 false false false IN X-NONE AR-SA /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} Ada beberapa alasan yang sangat berharga mengapa harus membuat mock-up situs web dalam program grafis sebelum membuatnya dalam HTML dan CSS. Berikut adalah empat alasan teratas: 1. Representasi visual: Pertama dan terpenting, mock-up dimaksudkan untuk memberi klien representasi visual tentang bagaimana situs yang telah selesai akan terlihat di jendela browser, sebelum desainer benar-benar menghabiskan waktu untuk menghasilkan grafik atau membangun halaman web dalam HTML, CSS , JavaScript, jQuery, dan bahasa pemrograman apa pun. Dengan kata lain, mock-up menjadi semacam cetak biru yang dapat dirujuk saat berkomunikasi tentang spesifikasi atau tentang bagaimana situs akan terlihat dan berfungsi. Ini juga merupakan cara yang bagus untuk mengomunikasikan kebutuhan dinamis kepada programer dan pengembang web lain yang mungkin membantu dalam proses pembangunan website. 2. Mempermudah Modifikasi : Jika desain memerlukan penyesuaian, maka dapat lebih mudah memodifikasi satu mock-up grafis daripada membangun kembali atau memodifikasi kode pada semua halaman di situs web. Sebagian besar klien ingin menerapkan pendapatnya dalam proses desain. Memperbolehkan adanya umpan balik klien selama fase desain adalah cara yang bagus untuk berbagi kekuatan pengambilan keputusan dan mencapai desain akhir terbaik. Tentu saja, seorang desainer hanya ingin menunjukkan kepada klien karya terbaik, sehingga pilihan yang dapat klien membantu untuk alternatif perspektif desain dan produksi. 3. Penyatuan desain: Pada akhirnya, mock-up memungkinkan desainer untuk meletakkan semua ide desain di satu tempat, memberikan satu visi terpadu tentang tampilan dan nuansa situs yang ingin dicapai. Desainer juga akan menggunakan tata letak sebagai panduan untuk dapat menghasilkan semua tampilan grafik yang diperlukan pada halaman webiste. 4. Kepuasan: Bagi klien mock-up situs memiliki komponen emosional, kesepakatan yang disetujui sebagai acuan dalam proses desain web, juga memberi klien rasa pencapaian yang luar biasa terhadap proyek yang telah selesai. Fakta bahwa banyak desainer sekarang berkomunikasi dengan klien mereka secara eksklusif melalui email dan pesan suara, sehingga cukup waktu untuk menyelesaikan kemungkinan miskomunikasi yang mungkin terjadi secara alami. Desainer harus memastikan untuk membatasi jumlah revisi yang dapat dilakukan klien untuk desain pilihannya, dan ingatkan klien dengan hati-hati tentang batasan ini sehingga proyek tetap pada jalurnya, dalam anggaran dan kerangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Buat kontrak desainer dengan klien yang menyatakan bahwa “memungkinkan maksimum tiga putaran revisi pada desain awal dan bahwa setiap pekerjaan tambahan di luar batas maksimum ini akan secara otomatis ditagih sebesar rupiah/jam.” Klausul sederhana ini dapat sangat membantu mencegah klien yang lebih agresif meminta lebih banyak dari desainer daripada yang telah mereka setujui sebelumnya. Selain menggunakan mock-up sebagai grafik dasar yang dibutuhkan desainer untuk membangun situs, mock-up juga memberi gambaran semua elemen desain yang diperlukan untuk membuat grafik tambahan yang mungkin muncul sesuai berkembangnya keinginan klien. |