Memang tidak banyak orang yang menggeluti fotografi olahraga atau sport photography, literatur untuk genre ini pun jarang bisa didapatkan baik itu di buku, ataupun di internet. Namun meski begitu genre sport photography bukanlah genre yang mudah untuk dikuasai, bahkan bisa dikatakan jika sport photography adalah salah satu genre yang cukup menantang. Untuk mendapatkan foto yang terbaik pun bukan hanya soal peralatan yang mumpuni, namun juga perhitungan setting kamera, latihan, serta keberuntungan.

Meskipun semua fotografer olahraga memiliki gaya unik dan teknik rahasia mereka sendiri, beberapa tips ini mungkin bisa membantu kamu dalam mendapatkan hasil foto olahraga yang sempur


Pelajari Apa yang Akan di Foto



Mempelajari aturan dan alur permainan, menonton video olahraga yang akan difoto. Dengan begitu, kamu dapat memvisualisasikan foto seperti apa yang bisa kamu dapatkan dan memberi kesempatan untuk merencanakan cara untuk mendapatkan bidikan.


Pelajari Autofocus dan Tracking untuk Sport Photography



Autofocus dan tracking ini penting banget untuk kalian, Autofocus ini memudahkan sobat untuk mendapatkan subjek yang tajam, dan tracking ini adalah memudahkan sobat untuk fokus pada subjek yang tepat. Dalam sport photography, autofocus yang sebaiknya digunakan adalah continuous agar subjek tetap dalam fokus.  Kamera terkini memiliki subject tracking seperti 3D tracking, face detection, dan lainnya. Fitur-fitur ini sangat berguna sekali dalam sport photography, Apalagi 3D tracking ini berguna banget untuk memotret pertandingan balap mobil, lari, gimnastik dan sebagainya. Nah, kalau untuk face detection, ini berguna banget untuk olahraga tarung seperti tinju, fencing, dan sebagainya


Gunakan shutter speed yang tepat



Menggunakan settingan shutter speed yang tepat adalah kunci keberhasilan dalam membekukan aksi para atlet dan momennya. Jika menggunakan shutter yang terlalu lambat kamu akan mendapat hasil blur. Biasanya untuk membekukan aksi para atlet butuh shutter speed dari 1/400 hingga 1/1600. Sementara itu, jika ingin mendapat cipratan air dari perenang atau bola pada permainan butuh shutter speed setidaknya 1/2000. Sebaliknya, kecepatan rana lambat dapat digunakan untuk mengilustrasikan gerakan. Seperti kecepatan rana serendah satu detik dapat digunakan untuk menunjukkan jejak, sambil tetap mempertahankan detail.


Gunakan Lensa Zoom Cepat



Terlepas dari kenyataan bahwa jarak antara aksi dan fotografer terus-menerus berubah, pencahayaan tempat terkadang juga bisa sangat buruk dan menjadi sebuah bencana. Karena itu, gunakanlah lensa zoom cepat. Tak hanya serbaguna, lensa ini juga mampu membidik dalam cahaya rendah, sambil tetap mempertahankan shutter speed yang menjadi pilihan. Sebagai contoh, lensa 70-200mm f2.8. Harga lensa ini dapat dikatakan cukup terjangkau dan cukup ringan. Dengan aperture 2.8, kondisi minim cahaya tak akan menjadi masalah, dan jika kamu membutuhkan jangkauan ekstra, kamu dapat menggunakan telekonverter 1,4x atau hanya memotret dengan sensor crop.


Jangan lupa potret interaksi dan emosi



Selain memotret saat pertandingan, jangan lupa potret saat momen-momen perayaan, kesedihan, dan interaksi. Momen-momen ini adalah momen-momen terpenting dalam olahraga yang akan memberi sentuhan kisah pada foto.

Saat mencoba sport photography, sobat lebih baik datang saat pemanasan dan tinggal setelah perayaan kemenangan. memotret saat sebelum pertandingan, saat pertandingan, maupun setelah pertandingan. Saat break pun bisa memotret segalanya, Ini berarti jangan terlalu fokus pada pemain. bisa fokus pada keluarga, pelatih, penggemar, dan orang-orang disekitarnya untuk memberikan kisah emosi.


Terus berlatih!



Kontak asosiasi olahraga atau klub olahraga di tempat kamu untuk mendapatkan kesempatan berlatih kemampuan sport photography kamu.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved