Perkembangan Fotografi

Tahun 1039

Dibuat kamera pertama kali yang bernama Camera Obscura (Kamar Gelap) oleh Ibnu Al Haitam. Dibuatnya kamera ini karena Ibnu Al Haitam adalah satu-satunya orang yang mampu menghubungkan antara sumber cahaya, lensa, dan gambar yang dihasilkan pada saat itu. Ia bercerita bahwa kita hanya bisa melihat ketika cahaya jatuh pada obyek itu lalu memantul ke mata kita.

Kemudian sejak tahun 1039 tersebut, dunia fotografi semakin mengalami perkembangan. Banyak peneliti dan ahli-ahli lain yang membantu perkembangan fotografi dengan percobaan-percobaan mereka. Dari mencoba mengganti lensa, menambahkan diafragma, dan membuat kamera dengan lensa yang bisa digerakkan maju mundur untuk mencari ketajaman.

 

Tahun 1568

Danielo Barbaro mencoba melakukan eksperimen dengan menggunakan lensa sederhana untuk mempertajam proyeksi bayangan yang masuk melalui lubang. Dalam bukunya yang berjudul “La Pratica della Perpettiva”, Danielo kemudian menuliskan bahwa dengan merubah berbagai ukuran bukaan diafragma dapat mempengaruhi ketajaman citra.

 

Tahun 1685-1686

Johan Zahn melakukan percobaan dengan membuat kamera obscura tersebut menjadi lebih portabel dan bisa dibawa kemana-mana. Selain itu, kamera Zahn juga sudah dilengkapi dengan lensa yang bisa digerakkan maju mundur dan sudah memiliki diafragma serta kaca pantul untuk melihat dan mengontrol tangkapan lensa dari luar kotak.

 

 

 

Tahun 1839

Pada tahun ini diambil sebuah foto selfie yang dianggap sebagai foto selfie tertua. Foto tersebut milik Robert Cornelius.

 

Tahun 1860

James Wallace Black pertama kali memotret dari udara. Tidak dilakukan menggunakan drone seperti sekarang. Namun menggunakan balon udara yang terbang dengan ketinggian 2000 kaki.

 

Tahun 1877

Louis Arthur Ducos du Houron pertama kali mencetuskan foto yang berwarna. Tujuannya untuk memperlihatkan bahwa dunia ini tidak hanya hitam-putih saja. Foto yang diambil berada di Selatan Prancis dan kemudian dinamai “Landscape of Southern France.”

 

Tahun 1900

Kodak Brownie diluncurkan, yang menandai awal pertama berkembangnya portabel kotak kamera.

 

Tahun 1925

Penampakan tongkat narsis (tongsis) pertama yang muncul pada tahun 1925 di foto Arnold dan Helen Hogg. Untuk mendapatkan hasil foto yang bagus tak harus dilakukan pada siang hari. Pada malam haripun Kamu bisa mendapatkan hasil foto yang bagus. Namun Kamu harus mengetahui teknik-teknik dasar sebelum men-eksekusinya.

 

Pada tahun 1980-an

George Eastman, melalui perusahaannya Kodak Eastman, terjun di bisnis fotografi dengan membuat kamera boks dan roll film yang praktis dibawa kemana-mana. Kamera ini juga memiliki fitur flash atau lampu kilat yang ditemukan pertama kali oleh Harold E. Edgerton.

Terkenal dengan slogan “Anda menekan tombol dan kami melakukan sisanya”, penemuan-penemuan George Eastman selanjutnya makin melengkapi produk Kodak, mulai dari fitur lensa, film, dan kertas foto.

Era ini mulai menelurkan fotografer-fotografer profesional yang gemar mengeksplorasi sudut pandang fotografi baru. Dunia fotografi mulai menapakkan kaki di panggung seni.

 

 Tahun 2006

Tongsis kemudian dipatenkan oleh Wayne Fromm yang kemudian diberi nama Quick Pod.

 

Tahun 2012

Istilah selfie muncul pada 13 September 2012 oleh Nathan Hope disebuah situs yang bernama ABConline.  Selfie

adalah jenis foto diri yang diambil oleh diri sendiri menggunakan kamera digital ataupun kamera handphone. Sering disebut juga sebagai foto narsis.

 

Tahun 2014

Foto selfie paling fenomenal terjadi pada tahun ini. Memperlihatkan foto selfie ketika pemberian penghargaan Oscar yang mendapat total retweet mencapai 3 juta di sebuah platform sosial media, twitter. Foto tersebut kemudian dikenal dengan nama Oscar Selfie.

Sampai saat ini perkembangan fotografi masih terus berlanjut. Persaingan antara perusahaan-perusahaan kamera membuat perkembangan fotografi semakin kencang untuk mencari yang terbaik. Sekarang sudah banyak ditemukan kamera-kamera yang sangat bagus dan memiliki teknologi yang canggih. Banyaknya fitur yang terdapat dalam sebuah kamera memang membantu pengguna untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Siapa yang menyangka jika teknologi kamera di titik ini dulunya hanya berasal dari ketidaksengajaan gambar yang muncul dari lubang kecil?

Fotografi mendapat perlakuan beragam dari masyarakat hingga saat ini. Ada yang menganggapnya sebagai hobi dan implementasi seni, namun tidak sedikit juga yang menggelutinya secara profesional sebagai mata pencaharian.

Kemajuan teknologi sudah berhasil menciptakan beragam jenis kamera sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. Mulai dari kamera saku yang simpel, sampai pada kamera camcorder yang bisa digunakan untuk merekam video. Baik fotografer amatir maupun profesional perlu mengetahui sejarah perkembangan fotografi, setidaknya untuk lebih menghargai para penemu di masa lampau. Selamat menggeluti dan mencintai fotografi.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved