Warisan sebuah klub sepak bola merupakan bagian integral dari identitasnya, dan merek baru Southampton FC tidak terkecuali dalam hal ini. Klub yang didirikan pada tahun 1885 dan bermarkas di Stadion St Mary ini telah menjadikan sejarahnya sebagai titik fokus dalam penyegaran identitasnya. Berkolaborasi dengan agensi branding Dragon Rouge, klub yang dikenal sebagai Saints ini telah mengembangkan pedoman visualnya untuk membawanya ke era digital pertama.

Audit awal terhadap merek tersebut, yang tidak diperbarui selama beberapa tahun, mengidentifikasi bahwa merek tersebut telah “terpecah dan terputus dari prioritas strategis mereka saat ini”, jelas Fabiola Wilcox, direktur pengalaman merek dan komunikasi di Southampton FC.

Merek tersebut sebelumnya menggunakan beragam gaya dan presentasi yang tidak konsisten, yang mengakibatkan sistem identitas tidak kohesif secara keseluruhan. Untuk menciptakan lebih banyak harmoni, Dragon Rouge menghormati satu aset visual utama: garis-garis ikonik para Orang Suci.

Bertindak sebagai penanda simbolis, garis-garis memberikan kehidupan pada branding dengan cara yang berani dan ekspresif. Berfokus pada konsep 'kekuatan lima', tim desain menerapkan garis-garis tersebut menggunakan tiga pendekatan berbeda, yang masing-masing selaras dengan nilai klub yang berbeda.

Garis-garis ‘Inti’ memberi penghormatan kepada seragam klasik Saints, garis-garis ‘Positif’ bertujuan untuk menunjukkan optimisme, dan garis-garis ‘Dinamis’ mengekspresikan kepercayaan diri klub dalam misinya untuk “mengubah potensi menjadi keunggulan”.

Dragon Rouge menerapkan garis-garis tersebut pada perubahan citranya sehingga para penggemar The Saints dapat mengidentifikasi komunikasi klub tanpa harus selalu menggunakan lambangnya. Meskipun beberapa tampil dalam warna hitam atau putih, warnanya paling sering berwarna merah, yang merupakan warna utama Southampton FC.

Kini produk-produk tersebut ditampilkan di merchandise baru The Saints, dan di media sosial serta aplikasi digital klub. Tujuannya di sini, kata Wilcox, adalah untuk menciptakan “sistem sederhana namun tahan masa depan yang menggabungkan nada suara kita dan menghadirkan fleksibilitas dan energi baru pada lima garis kita yang terkenal”.

Desain lainnya memiliki efek bersih namun retro. Setelah audit awal menyoroti bahwa berbagai tipografi The Saints digunakan dalam segala cara, termasuk outline, 3D, track out/in, dan miring, font dasar klub tetap dipertahankan sebagai font judul sementara font digital telah diganti. dan digunakan secara lebih konsisten di seluruh identitas. Perubahan citra ini kini sepenuhnya diterapkan dalam komunikasi sehari-hari Southampton FC.

dragonrouge.com

Sumber : creativereview.co.uk

Info PMB :https://pmb.stekom.ac.id

Kerjasama/Penerimaan Mahasiswa Baru,

WA 24 jam : 081 -777-5758 (081 jujuju maju mapan )

AKUN IG:@universitasstekom

TIK tok:@universitasstekom

FP :https://www.facebook.com/stekom.ac.id/

TWITTER :https://twitter.com/unistekom

YOUTUBE :https://www.youtube.com/UniversitasSTEKOM

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved