TEKNIK FOOD PHOTOGRAPHY

Fotografi dapat dikelompokkan dalam berbagai genre. Salah satu yang punya keunikan tersendiri adalah memotret makanan atau kerennya disebut Food Photography.

Memotret makanan apabila tidak menarik tentu tidak akan menggugah selera kan? Karena itu banyak para pelaku bisnis kuliner yang pada akhirnya menyewa jasa seorang fotografer untuk menjepret produk makanan mereka karena tak dapat dipungkiri bahwa visualisasi foto dapat membuat seseorang mau membeli suatu makanan.

Nah, tak hanya cuma fotografi Landscape atau model yang mengandalkan keahlian. memotret makanan juga diperlukan teknik khusus.  Jika kita baru dalam dunia fotografi, dan memiliki minat memotret makanan atau hidangan, dibawah ini kita akan membagikan teknik sederhana yang merupakan kunci untuk setiap fotografi makanan dan digunakan oleh kebanyakan fotografer dalam memotret makanan.

Nah untuk mendukung agar foto makanan nampak lebih indah kamu bisa gunakan beberapa teknik berikut ini :


Flatlay

mengambil angle dari atas sehingga semua penataan makanan yang ada di atas mejamu dapat terlihat dengan jelas. Flat Lay pun semakin digemari karena keindahannya dipandang mata dan tingginya popularitas social media. Tak hanya foto, video pun mulai banyak yang menggunakan tampilan flat lay.



Backdrop yang disarankan untuk flat lay adalah yang polos. Bisa polos berwarna-warni jika hendak memakai konsep retro atau colorfull, tapi putih polos adalah pilihan paling aman. Namun bisa juga memilih yang ada motifnya asalkan tetap simpel. Alas bermotif yang sering dijadikan background flat lay adalah permukaan marmer, tegel lantai dan kayu bertekstur. Semakin minim motif alas yang Anda pakai maka hasilnya semakin bagus. Karena saat alasnya polos maka Anda bisa memasukkan banyak benda ke frame tanpa terkesan ramai atau penuh. Mau polos atau bermotif, pastikan background yang dipakai tidak mencuri fokus dari obyek foto Anda.


Hands in frame

Untuk jenis foto ini kamu dapat menggunakan berbagai macam style, asal ada property tangan yang masuk dalam frame foto. Misalnya saat sedang memegang cangkiri kopi, atau mengambil makanan dengan sumpit.

Berbeda dengan foto flatlay, style motret yang ini perlu alat bantu. Paling standar sih tripod baik itu tripod biasa maupun tripod yang kakinya bisa dilengkungkan. Mengapa gitu? Karena kalau kita motret seorang diri, mau ambil angle dari atas...bagaimana cara pegang kameranya?



Storyteller

Biasanya pada jenis foto yang satu ini terdapat cerita dalam foto tersebut. Kamu bisa mengaitkan dengan keadaan di sekitarnya atau elemen-elemen apa saja yang terdapat dalam foto. Untuk angle yang digunakan bebas, dapat disesuaikan dengan cerita yang ingin kamu buat.



Moody

Biasanya jenis foto ini banyak digunakan oleh para penikmat kopi. Foto dengan mood yang khas dengan pencahayaan yang dramatis akan menjadi sangat menarik. Teknik ini masih termasuk dalam golongan low light dan low key.

low key itu memotret ditempat yang cukup cahaya tapi kamera di setting seolah-olah minim cahaya. Jadi perpaduan shutter speed, ISO dan Aperture disetting sedemikian rupa, hingga nuansanya jadi minim cahaya. Sementara kalau low light, tempat untuk memotret benar-benar minim cahaya. Kesimpulannya, hasil sama tapi caranya saja yang beda.



 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved