Animasi berarti penuh dengan kehidupan dan kegembiraan. Animasi menambah kehidupan pada hal-hal statis. Ketika masuk ke ranah perangkat lunak, bukan hanya untuk kesenangan tetapi untuk memecahkan masalah. Manusia terbiasa melihat dunia bergerak di sekitarnya, dan jika ada perangkat lunak yang memiliki animasi yang koheren maka karya akan terasa hidup dan alami. Para pemimpin teknologi di industri ini mendorong produk mereka menjadi lebih alami. Kata-kata canggih seperti Motion Design, Motion UX, UX Choreography semakin populer. Ingat – Motion secara tidak sadar membentuk kepribadian karya antarmuka. Sama seperti tata letak, spasi, tipografi, dan warna. Amatilah pantulan elastis pada iPhone saat selesai menggulir sesuatu. Detail kecil seperti hal tersebut memainkan peran besar dalam membentuk kepribadian produk Apple. Berikut langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk membuat Motion Design 1. Observasi, Mulai Mengamati Kembangkan kepekaan mata untuk peka terhadap setiap gerakan. Jika tidak dapat mengamati benda bergerak, sudah dipastikan tidak akan dapat membuatnya. Mulailah mengamati bagaimana sesuatu bergerak di layar saat menggunakan aplikasi favorit. Lihat dan temukan mengapa orang menyukainya dan coba cari detailnya. Amati apa yang berubah, apakah bentuk, ukuran, posisi atau warnanya. Tidak masalah apakah itu kecil atau besar, cobalah untuk menemukan gerakan bagian apa yang dimainkan di seluruh komposisi. 2. Animasi bukan sekedar hiasan Animasi mengungkapkan makna yang lebih dalam. Seorang kreator harus secara sadar memikirkan animasi sejak awal. Jika berada dalam tahap desain, animasikan prototipe untuk menambahkan dimensi waktu tersebut. Jika berada dalam tahap pengembangan, bagi kode menjadi komponen modular untuk dengan mudah memindahkan berbagai hal di pada antarmukanya. Seorang desainer yang memikirkan dengan penuh perhatian tentang kepribadian animasi ciptaannya, akan memberi karakter dan membantu mendapatkan perspektif wujud rancangan seperti apa nantinya. 3. Letak Motion pada produk Motion paling banyak dijumpai pada saat layar berubah, saat pengguna berinteraksi dengan elemen, atau saat pengguna harus menunggu sesuatu. 4. Jenis Motion UX Kategorikan gerakan dalam produk sebagai a. Transisi (perubahan konten/pengguna berpindah ke layar lain), b. Interaksi mikro (tombol Suka Twitter misalnya), c. Animasi grafis. 5. Berikan informasi spasial dengan Motion Jika elemen UI masuk dari kanan layar, pengguna akan secara mental mengatur posisi elemen tersebut agar berada di sebelah kanan. Misalnya, jika tombol menu hamburger ditempatkan di kiri atas layar, menu harus dianimasikan dari kiri. Untuk memeriksa apakah animasi dapat berkomunikasi dengan benar, tunjukkan kepada orang-orang dan dengarkan apa yang mereka katakan. Tahap umpan balik adalah cara termudah untuk menghindari kemungkinan gangguan. Bersambung… Normal 0 false false false IN X-NONE AR-SA /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} |