Monogram memiliki daya menonjol dalam budaya visual kontemporer berkat merek fashion aspirasional seperti Louis Vuitton, Yves Saint Laurent, Chanel dan Gucci. Menggabungkan bentuk huruf yang ada mungkin tampak mudah. Tetapi jika ingin desain monogram terlihat profesional dan sesuai untuk merek, maka wawasan tentang prosesnya akan membantu menghasilkan solusi desain identitas yang elegan.

Monogram adalah bentuk tunggal yang dibuat dengan menggabungkan beberapa huruf. Karakter tunggal bukanlah monogram dan hanya dikenal sebagai bentuk huruf. Deretan inisial yang terpisah juga bukan monogram. Dua atau lebih bentuk huruf (atau grafem) harus disatukan untuk membuat satu motif.

Aspek monogram yang menyenangkan adalah pekerjaan yang dilakukan otak untuk menguraikannya dan mengenali setiap bentuk huruf. Jika sebuah perusahaan kurang terkenal maka monogram saja mungkin terlalu lemah sebagai alat identifikasi. Tetapi merancang monogram dapat memberikan alternatif yang berguna untuk melengkapi tanda kata, terutama di ruang yang lebih kecil seperti avatar media sosial di mana logo panjang tidak cocok. Louis Vuitton, Chanel dan Gucci masing-masing menggunakan monogram sebagai sarana identifikasi alternatif untuk tanda kata mereka dan menunjukkan kesesuaiannya untuk produk fisik.

Proses desain monogram

1. Menulis singkat

Setiap proyek desain yang sukses dimulai dengan ringkasan yang jelas. Mengetahui tujuan sebelum memulai membantu desainer dan klien menikmati proses dan memberikan hasil yang luar biasa. Pastikan jawaban singkat atas pertanyaan-pertanyaan berikut: Apa yang dilakukan bisnis? Siapa pelanggannya? Apakah sudah ada logo atau aset visual lainnya? Di mana monogram akan digunakan? Bagaimana Perusahaan menggambarkan merek? Perasaan apa yang coba dibangkitkan?

2. Memilih huruf mana yang akan disertakan

Nama panjang dapat dipersingkat dengan menggunakan inisial. Tetapi tidak perlu memasukkan semuanya. Misalnya "Perbaikan dan Servis Mobil Klasik Sarah Juned dan Robi Juned" mungkin tidak perlu menyertakan S.J.R.J.C.C.R.S.! "Klasik J&J"  dengan monogram bentuk "JJ" bisa menjadi pelengkap yang ideal. Bisa mengambil pendekatan yang berbeda untuk singkatan. Misalnya, yang populer The Minnesota Mining and Manufacturing Company menjadi merek terkenal sebagai 3M.

3. Membuat sketsa

Ide tidak datang dari komputer. Ide datang dari imajinasi. Betapapun menggodanya untuk terjun langsung ke perangkat lunak desain, selalu mulai dengan membuat sketsa di atas kertas. Jangan tersesat dalam penelitian juga. Monogram adalah ringkasan sederhana, gabungan bentuk huruf. Jadi pertajam pensil dan mulailah membuat sketsa.

Selalu mulai dengan sketsa kecil dan kasar sebelum menyempurnakannya. Cukup gambar bentuk huruf yang sedang dipertimbangkan dan buat sebanyak mungkin variasi masing-masing dalam waktu yang ditentukan. Kemudian pikirkan tentang berbagai cara di mana mereka dapat digabungkan.

Setelah memiliki banyak pendekatan di atas kertas, evaluasi yang dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi solusi desain yang sesuai dengan brief. Kemudian sempurnakan sketsa menjadi versi yang lebih besar dan lebih detail sebelum memindai atau memotretnya untuk didigitalkan.

4. Merancang

Jika ada sketsa yang mendekati versi final, maka gambar dapat diimpor ke perangkat lunak desain untuk membuat versi vektor. Logo harus dibuat sebagai karya seni vektor karena dapat diskalakan ke berbagai ukuran tanpa kehilangan kualitas. Membuat sketsa di atas kertas bukan hanya metodenya saja, eksplorasi menggunakan perangkat lunak. Uji coba font yang ada dengan karakteristik yang sesuai untuk merek. Cobalah berbagai cara menggabungkan bentuk huruf dalam monogram. Overlay, interlock, gabung, cerminkan, hapus bagian-bagian teks sambil tetap dapat dikenali. Simpan salinan setiap versi sebagai iterasi di seluruh artboard.

Jika telah menggunakan font yang ada maka beberapa penyesuaian akan membantu membuat monogram lebih unik. Cara lain adalah membuat bentuk huruf sendiri menggunakan alat pena atau dengan menggabungkan bentuk geometris. Dapat pula menambahkan bentuk penutup atau hiasan untuk membuat motif lebih khas atau untuk mencapai keseimbangan.

5. Memilih warna

Logo dan simbol harus selalu dirancang dalam warna hitam di atas putih terlebih dahulu sebelum menambahkan warna. Ini memastikan desain akan bekerja dalam aplikasi yang berbeda. Kemudian balikkan desain dan evaluasi versi putih-hitam. Ruang negatif terlihat lebih kecil secara optik, jadi pastikan ruang tersebut cukup besar untuk mempertahankan proporsi yang menyenangkan dan tidak menghilang pada ukuran kecil.

Kadang-kadang versi terbalik yang terpisah dibuat untuk alternatif, warna yang lebih terang muncul pada latar belakang yang lebih gelap. Jika warna merek sudah ada maka pastikan monogram berfungsi dengan baik sesuai produknya. Jika tidak, pilih warna yang sesuai untuk merek dan buat palet warna untuk memamerkan desain.

Monogram bisa menjadi solusi identitas elegan yang bekerja di ruang kecil, tampak hebat pada produk fisik dan memiliki kualitas abadi. Tidak ada pengganti untuk seorang desainer terampil dan berpengalaman. Jadi, jika mencari desain monogram yang ideal untuk bisnis, maka bekerjalah dengan desainer berbakat.

Normal 0 false false false IN X-NONE AR-SA /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;}

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved