Baik melalui estetika warna-warni atau pemasaran yang menyenangkan,Klarna telah lama berupaya memisahkan diri dari merek keuangan lama. Layanan pembayaran dan belanja global ini terkenal karena membantu memelopori model ‘beli sekarang, bayar nanti’ sebagai alternatif terhadap kredit tradisional. Meskipun perubahan merek Klarna pada tahun 2017 pertama kali memperkenalkan rona merah jambu yang khas, penyegaran merek barunya mencakup pandangan baru dalam penceritaan, arahan seni, dan desain, seiring dengan mengukuhkan ambisinya untuk menjadi cara standar untuk berbelanja dan membayar. Dipimpin oleh tim internal Klarna, tampilan dan nuansa baru ini berakar pada kepribadian merek yang digambarkan sebagai ‘sangat berani’. “Kami mengembangkan nada suara dan identitas visual kami pada saat yang sama, dipandu oleh prinsip-prinsip kreatif yang sama — sehingga keduanya memiliki rasa optimisme yang luar biasa, keduanya terasa relevan, dan juga sangat jelas dan langsung,” kata Sutradara penyalin dan penceritaan Klarna, Flo Wales Bonner. “Khususnya dalam nada suara kami, pembicaraan terus terang itu sangat penting – itulah yang dibutuhkan orang-orang ketika menyangkut masalah uang. Hal ini diimbangi dengan kecerdasan yang ceria dan percaya diri, untuk meningkatkan pengalaman dan membuatnya terasa cerdas, menyenangkan, dan bermanfaat.” Meskipun warna pink Klarna tetap tidak tersentuh, palet warna primer telah diimbangi dengan warna putih pudar dan hitam. Palet sekunder, yang sebagian besar digunakan untuk latar belakang, mencakup dua warna ungu, ditambah abu-abu dan hijau. Setelah bekerja sama dengan pengecoran tipe Colophon, Klarna Title kini menjadi jenis huruf utama yang digunakan di seluruh komunikasi merek perusahaan, sementara Klarna Text mengambil peran pendukung body copy dan hadir dalam berbagai bobot. Tanda kata juga telah digambar ulang agar terasa lebih modern dan sejalan dengan jenis huruf baru. Identitas gerak yang diperbarui menata ulang elemen digital yang sudah dikenal seperti animasi logo utama, yang terinspirasi oleh penekanan sebuah tombol, bersama dengan tanda kata dan animasi tipografi. Transisi, yang mengacu pada gulir dan geser aplikasi, juga menghadirkan sentuhan yang lebih dinamis pada video. Terakhir, pendekatan baru terhadap arahan seni berupaya untuk memicu “keajaiban dari hal-hal biasa”, menurut merek tersebut. Menampilkan fotografi oleh Guillaume Blondiau dan ilustrasi oleh Animade, kehidupan sehari-hari disajikan melalui lensa yang lebih tinggi dan pemandangan yang familiar diberikan perlakuan yang lebih menarik. Sumber : creativereview.co.uk Info PMB :https://pmb.stekom.ac.id Kerjasama/Penerimaan Mahasiswa Baru, WA 24 jam : 081 -777-5758 (081 jujuju maju mapan ) AKUN IG:@universitasstekom TIK tok:@universitasstekom FP :https://www.facebook.com/stekom.ac.id/ TWITTER :https://twitter.com/unistekom |