Memiliki karir freelance, baik itu penulis lepas, programmer, desainer atau apa pun, tidak pernah lepas dari H2C. Ya, jangan khawatir. Mengajukan logo dalam beberapa kontes di logotourna juga tidak  menang, komunitas tidak pernah menjadi bintang, apalagi 99design tidak tertarik. Demikian juga, proposal proyek yang diterbitkan di odesk, elance, scriptlance, semuanya menguntungkan pekerja lepas lain dari India atau Rumania. 

Sementara itu, setiap bulan seorang freelancer harus menghadapi pengeluaran pribadi untuk melanjutkan hidupnya, sedangkan pendapatan kami tergantung dari proyek klien. Proyek ini, tentu saja, adalah proyek yang berhubungan dengan karir di freelance. Jika dalam sebulan seorang freelancer tidak menerima proyek dari klien, maka bisa dipastikan seorang freelancer terpaksa harus mempermalukan dirinya sendiri agar bisa hidup  normal. Dengan kata lain, freelancer  harus menghemat uang di sana-sini. Untuk mendapatkan penghasilan yang relatif normal,  seorang penulis lepas harus memiliki klien tetap atau  tetap. Artikel ini akan membahas tips dan trik tentang  cara mengubah pelanggan tetap menjadi pelanggan tetap.

  1. Jadilah Teman Mereka!!

Komunikasi yang baik antara penulis lepas dan klien harus dibangun agar hubungan  keduanya lebih dari sekedar hubungan kerja. Terlebih lagi, kita dapat menjadikan pelanggan sebagai teman atau bahkan sahabat kita. Kita dapat membangun hubungan ini dengan cara berikut:

  1. Profiling.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat profil! Proses pembuatan profil ini memungkinkan pekerja lepas untuk mempelajari lebih lanjut tentang siapa, bagaimana, dan wawasan klien lainnya. Ada  pepatah "Saya tidak tahu Anda tidak suka" - di dunia bebas pernyataan itu sangat benar. Profil dapat dilakukan dengan mencari nama lengkap, nomor telepon atau alamat email Anda di Google. Bisa juga dilakukan dengan  data mining melalui Facebook. Selanjutnya, jika pelanggan tidak mengatur opsi privasi di akun facebook mereka, kami bisa mendapatkan semua informasi tentang pelanggan tanpa harus menjadi teman facebook mereka. Misalnya, foto, kiriman dinding, suka, dan lainnya.

  1. Small talks.

Bicaralah dengan lembut - lembut, terkadang perlu. Mengajukan pertanyaan tentang cuaca, tren ekonomi di negara klien, atau bahkan hanya cerita tentang keluarga kami, cukup membantu untuk memulai percakapan ringan. Obrolan ringan, alias obrolan ringan, dapat membantu meringankan beban kerja yang terkadang membuat stres di kedua sisi, baik freelancer maupun klien. Tolong berbasa-basi, karena pelanggan selalu orang normal, bukan orang asing yang tidak bisa Anda ajak bicara. Misalnya, dari langkah sebelumnya yaitu pembuatan profil, diketahui bahwa pelanggan tinggal di kota San Diego, Negara Bagian California, AS. Kemudian, cari informasi di situs berita seperti CNN, Huffington Post, dan lain-lain, mengenai sebuah insiden di kota. Kemudian tercatat bahwa pemilihan walikota kota San Diego baru saja dilakukan. 

Seorang penulis lepas mungkin memulai percakapan dengan "Saya berharap John Doe memenangkan pemilihan besar di San Diego!" Tentu klien akan terkejut, dan dalam hati klien berpikir “Ini penulis lepas dari Indonesia atau  San Diego? - kemudian pelanggan bertanya "Apakah Anda tinggal di San Diego?" ". Sebuah pertanyaan yang membingungkan dan membingungkan pada saat yang bersamaan. Jawaban yang bersifat menghindar dan cukup memuaskan adalah “Nope, I love San Diego. Specially, The Chargers” – chargers disini adalah team American Football (NFL) dari kota San Diego. Dengan sedikit bantuan google, maka kita dapat dengan mudah mendapatkan bahan obrolan untuk melakukan small talks. Asal tidak berlebihan, obrolan – obrolan ringan ini akan dapat membuat klien merasa nyaman dalam berkomunikasi dengan freelancer.

  1. Know what your client likes.

Dalam komunikasi, ketika dua orang atau lebih berteman, salah satu faktor penyebabnya adalah mereka memiliki minat yang sama. Misalnya, senang pergi keluar, memancing, berselancar atau melakukan hal lain. Dengan mengungkap minat klien kami, kami memiliki peluang lebih besar untuk memulai diskusi kecil dan kemudian membangun pemikiran bersama. Ini harus dilakukan agar diskusi kecil tidak membosankan. Jika sub-tema bawaan membosankan, pelanggan akan  terganggu oleh tema bawaan. Lain halnya jika small talks diawali dengan hal – hal yang disukai oleh klien, maka small talks terkadang bisa berubah menjadi sebuah project.

Bersambung ke Part II >>>>

Sumber :http://idesainesia.com/

Info PMB : https://pmb.stekom.ac.id

Kerjasama/Penerimaan Mahasiswa Baru,

WA 24 jam : 081-777-5758 (081 jujuju maju mapan)

IG : @universitassetekom

TikTok : @universitasstekom

FP : https://www.facebook.com/stekom.ac.id/

TWITTER : https://twitter.com/unistekom

YOUTUBE : https://www.youtube.com/UniversitasSTEKOM

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved