Fotografi mengalamai perkembangan yang signifikan terutama setelah ditemukan medium foto berwarna. Berbagai riset dan pengembangan dilakukan untuk menyamakan atau setidaknya mendekati persepsi warna pada mata manusia. Pembahasan mengenai warna pada fotografi mengacu pada teori warna dalam seni lukis dengan pengembangan lebih jauh menyesuaikan dengan konsep warna pada media digital. Pemahaman mengenai sifat warna dalam fotografi akan membantu mahasiswa mengukur dan mengenali warna objek sebelum memotret. Kendali atas warna juga bisa dilakukan melalui setting kamera dan juga proses pasca-produksi melalui computer. Karena pada dasarnya fotografi adalah berusaha melihat objek dengan perspektif yang berbeda dengan mata manusia, maka warna yang muncul di karya foto juga seharusnya bisa menyampaikan ide yang berbeda terhadap pemaknaan warna itu sendiri. ‘Warna’ adalah bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Warna ada dimana-mana. Warna sendiri tergolong sebagai teori baru dalam fotografi, namun warna bukanlah hal baru dalam kesenian, terutama seni lukis. Bagi orang awam, warna adalah apa yang muncul dan disediakan oleh alam. Namun bagi fotografer, warna akan dipersepsi sebagai potensi yang akan dibingkai didalam karya fotonya. Pada bab sebelumnya sudah disinggung mengenai perbedaan cara melihat antara mata manusia dan ‘mata’ kamera. Lebih jauh, sebuah panduan memotret digital yang dikeluarkan oleh Aperture (perusahaan Apple) menjelaskan, bahwa dalam menerima cahaya mata manusia mempunyai tiga bagian penting: Pupil/Iris : membesar dan mengecil sesuai jumlah cahaya yang masuk ke mata Sel-Sel Rod (Batang) Di Retina : sel yang merespon tingkat brightness (gelap-terang) cahaya. Bekerja sangat baik pada kondisi minim cahaya. Sel-Sel Cone (Kerucut) Di Retina: sel yang juga merespon tingkat brightness (gelap-terang) cahaya. Bekerja sangat baik pada kondisi terang benderang. Untuk membedakan warna, sel-sel Cone mempunyai tiga spectrum elektromagnetik: Cone R: mengartikan warna merah dengan ukuran spectrum 600-700 nanometer (nm) Cone G: mengartikan warna hijau dengan ukuran spectrum 500-600 nm Cone B: mengartikan warna biru dengan ukuran spectrum 400-500nm
TIPS KOMPOSISI WARNA DALAM FOTOGRAFI Warna adalah salah satu elemen yang paling kentara dalam fotografi. Penggunaan yang tepat akan menarik perhatian pemirsa, sekaligus menyampaikan perasaan dan mood tertentu. Sebagai contoh, kesan hangat dari warna foto saat tenggelamnya matahari, atau kesan menenangkan dari warna biru laut.
WARNA UNSUR PENYUSUN KOMPOSISI Warna merupakan bagian penting dalam penyusunan komposisi foto. Karakter warna dari setiap objek akan menentukan hubungan antar elemen dalam sebuah foto, dan pada akhirnya mempengaruhi pesan yang disampaikan
1. WARNA UNTUK MENARIK PERHATIAN Metode untuk menggunakan warna sebagai penarik perhatian umumnya sangat sederhana. Yang diperlukan adalah penerapan warna yang kuat dan tersaturasi pada objek yang ditujukan untuk memperoleh perhatian yang lebih dari pemirsa.
![]() 2. WARNA UNTUK MOOD Penggunaan warna untuk memberikan mood terhadap foto biasanya tidak mencolok seperti penerapan warna untuk menarik perhatian, tapi bukan berarti teknik ini memiliki pengaruh yang lemah. Sebagai contoh adalah warna khas pemandangan saat matahari tenggelam akan memberikan perasaan atau mood yang menenangkan dan damai. Anda bisa menerapkan warna pada foto untuk menggugah perasaan tertentu pada pemirsa.
![]() 3. PENERAPAN KOMPLEMEN WARNA Setiap warna memiliki pasangan yang akan sangat tepat jika dipadu-padankan dalam komposisi. Salah satu acuan untuk memahami penerapan pasangan warna ini adalah dengan mmenggunakan roda warna. Warna yang berseberangan pada color wheel disebut sebagai warna komplemen atau pelengkap (complementary color). Penggunaan warna komplemen akan memberikan komposisi warna yang berkesan saling melengkapi. Contohnya adalah foto sunset yang sering menggabungkan warna biru dengan komplemennya oranye.
![]() 4. PENGGUNAAN HITAM PUTIH Fotografi B/W (black and white) atau juga terkadang disebut grayscale menghilangkan warna pada foto hingga menyisakan hitam dan putih. Tidak ada warna untuk membentuk mood maupun sebagai alat penarik perhatian pemirsa. Sebagai efeknya, keberhasilan komposisi foto B/W sepenuhnya tergantung pada pola dan bentuk objek. Penggunaan warna B/W umumnya ditujukan untuk menyederhanakan foto sehingga diperoleh kesan yang maksimal dari bentuk dan momen yang ditangkap.
![]()
Demikianlah tips-tips untuk memadukan warna pada foto sehingga diperoleh komposisi yang menarik. |