IP berupa karakter fiksi adalah suatu IP yang mudah dikenal banyak orang, memberikan berbagai manfaat dari aspek finansial dan budaya, bahkan para kreator Indonesia berlomba-lomba dalam menciptakan IP pribadi mereka, untuk membangun industri bahkan untuk mendapatkan keuntungan finansial dari IP tersebut.

Dunia komik di Indonesia dikabarkan sedang runtuh, ternyata itu hanyalah judul pemancing dalam suatu konten youtube yang tidak sepenuhnya berlandaskan data yang bisa dipertanggungjawabkan. Melansir dari pendapat Beng Rahadian, seorang tokong dunia komik Indonesia yang sekarang menjadi komikus pro sekaligus sebagai dosen di bisang Seni, Budaya, dan Desain di IKJ. Menurut beliau industri komik lokal selalu ada, meski masih kecil, maka tanggung jawab kita masyarakat umum untuk mendukung agar semakin maju. Jika kita hanya berharap kepada pemerintah untuk menciptakan UU pembatasan komik inport yang masuk ke Indonesia maka itu ada impian yang lama terwujud. Sebagian besar SDM komik Indonesia sudah banyak yang berdedikasi dalam berkarya. Namun banyak masyarakat yang skeptis dengan IP lokal, hanya merendahkan tanpa memberikan dukungan nyata, apa sebeneranya kewajiban para akademisi dan seluruh masyarakar umum dalam mendung majunya IP komik Indonesia?


 Tumbuhnya industri komik di Indonesia sangat bergantung pada kolaborasi antara akademisi, kreator, dan masyarakat umum. Berikut adalah beberapa kewajiban yang dapat diambil oleh berbagai pihak untuk mendukung kemajuan *IP komik lokal*:


### 1. *Peran Akademisi*

   - *Pendidikan dan Pengembangan SDM*: Akademisi memiliki tanggung jawab untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pembelajaran komik, mulai dari teknik pembuatan hingga pengembangan IP. Kurikulum yang relevan dan komprehensif bisa menjadi pijakan awal bagi calon komikus untuk memahami industri.

   - *Riset dan Dokumentasi*: Penelitian tentang komik lokal, sejarahnya, serta dampaknya terhadap budaya bisa membantu memperkaya pengetahuan masyarakat. Dokumentasi karya-karya komik lokal juga penting agar IP-IP ini tercatat sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.

   - *Pendorong Kolaborasi*: Akademisi bisa mendorong kolaborasi antara kampus, kreator, dan industri untuk menciptakan IP yang berpotensi dikembangkan lebih jauh. Melalui kerja sama dengan perusahaan, investor, atau institusi budaya, IP komik dapat memperoleh dukungan yang lebih besar untuk berkembang.


### 2. *Tanggung Jawab Masyarakat Umum*

   - *Mengapresiasi dan Mengonsumsi Karya Lokal*: Salah satu langkah paling sederhana namun efektif adalah membeli, membaca, dan membagikan komik lokal. Dukungan dari masyarakat akan menjadi dorongan besar bagi para kreator untuk terus berkarya.

   - *Menghargai Karya sebagai Produk Budaya*: Masyarakat juga harus melihat IP komik lokal sebagai representasi dari budaya bangsa yang harus dihargai dan dilestarikan. Sama seperti film, musik, atau seni rupa, komik juga merupakan medium yang bisa mempromosikan identitas budaya Indonesia.

   - *Mendukung Kreator secara Finansial*: Selain mengapresiasi karya dengan konsumsi, masyarakat juga dapat mendukung melalui platform crowdfunding, membeli merchandise, atau berpartisipasi dalam acara seperti pameran atau konvensi komik lokal.


### 3. *Peran Media dan Konten Kreator*

   - *Mempromosikan Komik Lokal*: Media, influencer, dan konten kreator harus lebih sering mengangkat kisah-kisah sukses kreator komik lokal dan memperkenalkan IP-IP baru kepada audiens mereka. Ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberadaan komik lokal.

   - *Melawan Stigma Negatif*: Media juga harus berhati-hati dalam menyebarkan narasi seperti "runtuhnya dunia komik" yang justru dapat memperburuk persepsi masyarakat terhadap industri komik lokal. Konten yang akurat dan berbasis data akan lebih membangun kepercayaan terhadap industri ini.


### 4. *Peran Pemerintah dan Institusi*

   - *Kebijakan yang Mendukung*: Meskipun menunggu kebijakan pemerintah terkait komik impor mungkin memakan waktu, pemerintah dapat mendukung komik lokal dengan memberikan subsidi, beasiswa, atau bantuan modal untuk kreator dan penerbit lokal.

   - *Penghargaan dan Pengakuan*: Menciptakan penghargaan nasional untuk komik lokal, yang dapat meningkatkan prestise dan pengakuan terhadap karya-karya tersebut, juga akan mendorong pertumbuhan industri.


### 5. *Pendidikan Budaya Komik di Masyarakat*

   - *Meningkatkan Literasi Komik*: Masyarakat perlu dididik tentang pentingnya komik sebagai media komunikasi yang efektif, baik untuk edukasi, hiburan, maupun kritik sosial. Komik bukan hanya hiburan anak-anak tetapi juga medium seni yang kompleks.

   - *Penyebaran Nilai-Nilai Lokal*: Menggunakan IP komik lokal sebagai sarana penyebaran nilai-nilai budaya Indonesia kepada generasi muda adalah hal yang esensial. Ini bisa meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap budaya lokal dan komik yang berasal dari dalam negeri.


### Kesimpulan

Majunya *IP komik lokal* tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada kreator atau pemerintah. Akademisi, masyarakat umum, media, dan pemerintah semuanya memiliki peran penting untuk dimainkan. Dengan mengembangkan keterampilan, memberikan dukungan finansial dan apresiasi, serta membangun ekosistem yang kondusif, Indonesia dapat menciptakan industri komik yang mandiri dan membanggakan di mata dunia.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved